Salah satu tugas, yang juga memang saya sangat suka untuk melakukannya, di sekolah, adalah sebagai guru dadakan. Ini karena ada beberapa alasan yang antara lain adalah; Bisa masuk kelas mana saja. Memberikan pelajaran tentang apa saja yang di luar materi pelajaran yang ada dan sudah terjadwal. Boleh melakukan pembelajaran tidak terikat oleh waktu. Bisa panjang, bisa juga sebagai pengantar atau support saja.
Biasanya saya akan menjadi guru dadakan ketika banyak guru yang secara kebetulan harus tidak masuk kelas untuk mengajar. Seperti yang terjadi di TK beberapa waktu lalu, dimana 7 guru yang ada, 7 guru dari 12 guru termasuk Kepala Sekolah harus mengikuti kegiatan PLPG dalam rangka sertifikasi guru beberapa waktu lalu. Tidak bisa tidak, kondisi darurat. Dan saya menjadi sukarelawan sepanjang satu pekan guru ikut serta menjadi peserta PLPG itu.
Burung Kutilang
Berbeda dengan apa yang pernah saya lakukan pada saat guru-guru ikut PLPG, maka pagi itu saya diminta untuk memberikan penjelasan, tepatnya mungkin bercerita, tentang burung. Dan kerena kami beberapa bulan sebelumnya 'kedatangan' seekor burung kutilang yang tampaknya tidak mampu hidup di alam bebas, dan akhirnya kami pelihara di dalam sangkar yang kami simpan di sekolah, maka tentang kutilanglah saya akan bercerita.
Burung Kutilang
Berbeda dengan apa yang pernah saya lakukan pada saat guru-guru ikut PLPG, maka pagi itu saya diminta untuk memberikan penjelasan, tepatnya mungkin bercerita, tentang burung. Dan kerena kami beberapa bulan sebelumnya 'kedatangan' seekor burung kutilang yang tampaknya tidak mampu hidup di alam bebas, dan akhirnya kami pelihara di dalam sangkar yang kami simpan di sekolah, maka tentang kutilanglah saya akan bercerita.
Maka dihadapan anak-anak TK itu saya bercerita tentang burung dengan sebanyak mungkin bertanya jawab dengan anak-anak itu. Dan burung, mejadi binatang yang lumayan akrab di dunia anak-anak didik kami yang masih duduk di bangku TK itu. Karena ada diantara mereka yang ternyata memiliki burung-burung peliharaan. Selain juga karena posisi sekolah kami yang berdampingan dengan taman kota yang memungkinkan beberapa hewan jenis burung berkicau di antara pohon-pohon yang tumbuh rindang di taman itu.
Danau Toba
Demikian pula ketika di penggalan hari saya bertemu anak-anak kelas 3 SD yang sedang belajar tentang lingkungan di ruang perpustakaan sekolah. Saya pun mendapat tawaran untuk berbagi cerita tentang Sumatera Utara, yang antara lain adalah Danau Toba. Dan dengan slide yang ada, saya bercerita tentang Medan di Sumatera Utara, tentang perjalanan Medan-Berastagi di Kabupaten Keban Jahe, tentang Bukit Gundaling yang ada di atas kota Berastagi, tentang Gunung Sinabung yang sedang meletus, tentang air terjun Sipisopiso, dan tentunya tentang Sigale-gale di Pulau Samosir.
Karena dadakan, maka cerita saya seperti kurang perangkat yang perlu untuk lebih mendongkrak keikutsertaan anak didik dalam terlibat di dalamnya. Namun saya senang telah berbagi dengan mereka meski hanya berperan sebagai dadakan.
Danau Toba
Demikian pula ketika di penggalan hari saya bertemu anak-anak kelas 3 SD yang sedang belajar tentang lingkungan di ruang perpustakaan sekolah. Saya pun mendapat tawaran untuk berbagi cerita tentang Sumatera Utara, yang antara lain adalah Danau Toba. Dan dengan slide yang ada, saya bercerita tentang Medan di Sumatera Utara, tentang perjalanan Medan-Berastagi di Kabupaten Keban Jahe, tentang Bukit Gundaling yang ada di atas kota Berastagi, tentang Gunung Sinabung yang sedang meletus, tentang air terjun Sipisopiso, dan tentunya tentang Sigale-gale di Pulau Samosir.
Karena dadakan, maka cerita saya seperti kurang perangkat yang perlu untuk lebih mendongkrak keikutsertaan anak didik dalam terlibat di dalamnya. Namun saya senang telah berbagi dengan mereka meski hanya berperan sebagai dadakan.
Jakarta, 20 September 2013.
No comments:
Post a Comment