Seperti biasanya, pagi itu saya hadir dalam kegiatan tilawah bersama anak-anak di ruang bersama sebagai kegiatan pagi sebelum kegiatan belajar dimulai. Kegiatan rutin yang menjadi bagian inheren dari pengembangan karakter anak-anak. Dan seperi biasa juga, Kepala Sekolah atau Guru akan bergantian memberikan hal-hal penting yang harus diketahui anak-anak sebelum belajar, atau bahkan sekedar memberikan cerita atau ilustrasi sebagai tambahan motivasi. Seperti itu jugalah pagi itu ketika saya ikut ambil bagian bersama anak-anak.
Seorang guru maju ke depan kelas untuk menyampakan pengumuman hasil lomba kepada seluruh anak-anak. Diantaranya adalah lomba tilawah dan juga lomba mengumandangkan azan. Ketika dipanggil, saya bersyukur bahwa pemenangnya adalah anak yang selama ini relatif istimewa. Baik akademik atau pun perilakunya. Saya tidak menginginkan dengan menyebutnya bandel. Tetapi memang anak yang relatif harus mendapat perhatian.
Karena anak itu berasal dari latar belakang kedua orangtua yang sukses. Baik sukses secara ekonomi atau juga status di masyarakat. Demikian juga dengan kemampuan berpikirnya saat menerima pelajaran di kelas. Tidak ada kendala kompetensi akademiknya. Tetapi untuk urusan motivasi sekolah dan kegigihannya dalam berusaha, ia memang perlu mendapat perhatian guru.
Dan pada sisi inilah sebenarnya usaha kami di sekolah tiada henti. Beberapa hal yang kami temukan minus, secepat dan sekuat mungkin kita dorong untuk menjadi plus. Termasuk kala saya ada di ruangan dimana Ibu Guru sedag memanggil namanya sebagai muazin terbaik.
Dan pada sisi inilah sebenarnya usaha kami di sekolah tiada henti. Beberapa hal yang kami temukan minus, secepat dan sekuat mungkin kita dorong untuk menjadi plus. Termasuk kala saya ada di ruangan dimana Ibu Guru sedag memanggil namanya sebagai muazin terbaik.
Maka ketika siang harinya, saya meinta anak itu untuk mempertunjukkan atau memperdengarkan suara merdunya sebagai muazin pada saat shalat jamaah. Alhamdulillah semua dapat ia jalani dengan baik dengan tidak kurang suatu apa. Tentu peristiwa itu kami syukuri. Sebagai guru, kami berharap sekali akan dorongan yang kami berikan itu benar-benar dapat menjadi pemicu baginya untuk tumbuh menjadi besar danoptimal.
Tentunya bukan saja kepada anak tersebut seorang diri. Ini kami lakukan untuk semua anak yang menjadi amanah kami di sekolah. Apapun atau darimanapun sisi positif yang kami dapatkan dari anak-anak istimewa, akan menjadi bagian yang penting bagi kami untuk menjadi jalan masuk bagi pemberian motivasi. Semoga.
Catatan: Muazin: Orang yang mengumandangkan azan.
Tentunya bukan saja kepada anak tersebut seorang diri. Ini kami lakukan untuk semua anak yang menjadi amanah kami di sekolah. Apapun atau darimanapun sisi positif yang kami dapatkan dari anak-anak istimewa, akan menjadi bagian yang penting bagi kami untuk menjadi jalan masuk bagi pemberian motivasi. Semoga.
Catatan: Muazin: Orang yang mengumandangkan azan.
Jakarta, 03 Desember 2012.
No comments:
Post a Comment