Ini mungkin catatan saya yang dapat menjadi cermin bagi para orangtua yang putra-putrinya akan menjalani UN di tahun-tahun depan. Karena memang hari ini adalah hari kedua pelaksanaan UN di tingkat SD dan sederajat. Maka agak terlambat apa yang akan saya sampaikan ini. Catatan ini juga merupakan pengalaman yang kebetulan saya dapatkan selama pelaksanaan UN, baik SMA, SMP, dan SD sederajat. Pengalama yang saya dapatkan dari cerita anak-anak, teman, dan tentunya apa yang saya lihat sendiri. Tentunya juga tidak hanya dalam pelaksanaan UN, karena sebelum UN berlangsung, pemerintah dan sekolah sama-sama membuat jadwal try out sebagai persiapan UN.
Catatan ini saya buat karena adanya beberapa oranttua siswa, terutama bagi mereka yang putra-putrinya sedang menghadapi UN SD. Mungkin ini adalah peristiwa kai pertama bagi mereka. Sehingga mereka begitu khawatir dengan apa yang akan dilakukan putra-putrinya. Namun dengan sikap khawatir tersebutlah sebenarnya yang sering beresonansi kepada sang anak. Sehingga sang anakpun menjadi terjangkiti sakit was-was.
Untuk itulah, saya mencoba merumuskannya dalam bentuk Tips agar selama pelaksanaan UN atau ujian, anak-anakkita dapat melakukannya dengan perasaan rileks dan percaya diri. Tips itu antara lain adalah; Satu, yakin akan persiapan yang dilakukan. Dua, Yakin pada kemampuan anak. Ketiga, berprasangka baik terhadap kemampuan anak. Keempat, cermat dalam melihat jadwal pelaksanaan ujian.
Yakin akan Persiapan
Harus benar-benar kita yakin akan persiapan yang sudah dijalani oleh anak kita. Proses peguasaan materi yang akan keluar dalam UN dengan panduan utamanya adalah kisi-kisi UN atau Standar Kelulusan atau SKL. Dengan panduan itu, maka kita dapat benar-benar memstikan tidak ada satu Kompetensipun yang anak kita belum phami secara penuh. Tentu dengan cara pemahaman yang berproses, bertahap, dan bukan dengan model sistem kebut semalam. Dengan model belajar seperti ini, dibarengi kesungguhan belajar, maka kita sedang melakukan persiapan UN dengan cerdas dan sekaligus sungguh-sungguh.
Yakin Mampu
Setelah mengikuti atau menemani anak belajar dalam rangka mempersiapkan UN sebagaimana yang saya kemukakan di atas, maka kita akan dapat menarik kesimpulan seberapa jauh tau juga seberapa dalam potensi anak yang telah kita persiapkan? Tolok ukurnya apa? Menurut saya SKL atau kisi-kisi tersebut, selain mungkin sebagai gambaran kita adalah hasil-hasil TO atau try out yang telah dijalani ananda.
Setelah mengikuti atau menemani anak belajar dalam rangka mempersiapkan UN sebagaimana yang saya kemukakan di atas, maka kita akan dapat menarik kesimpulan seberapa jauh tau juga seberapa dalam potensi anak yang telah kita persiapkan? Tolok ukurnya apa? Menurut saya SKL atau kisi-kisi tersebut, selain mungkin sebagai gambaran kita adalah hasil-hasil TO atau try out yang telah dijalani ananda.
Berprasangka Baik
Langkah berikutnya setelah ikhtiar dan kerja keras kita lakoni bersama, maka keyakinan kita terhadap kemampuan anak harus mebar-benar mampu memberikan dan melahirkan prasangka yang baik serta positif terhadap kemampuan ananda dalam melaksanakan UN dengan sebik-baiknya. Prasangka ini harus tetap dilihat oleh kita dari kaca mata ananda sendiri. Dan jangan tergoda untuk membandingkannya dengan siapapun.
Cermat dengan Jadwal
Tips terakhir ini adalah yang sering terjadi dari pihak orangtua. Kadang karena mungkin kesibukan, kita tidak mengetahui jadwal deyil dalam pelaksanaan UN itu sendiri. Misalnya yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Dimana seorang anak yang sensitif harus datang terlambat masuk ketika UN hari pertama dimulai. Bayangkan, anak datang pukul 07.30 dinama pada jam itulah UN dimulai!
Itulah barangkali catatan saya. Semoga menjadi catatan kita bersama.
Langkah berikutnya setelah ikhtiar dan kerja keras kita lakoni bersama, maka keyakinan kita terhadap kemampuan anak harus mebar-benar mampu memberikan dan melahirkan prasangka yang baik serta positif terhadap kemampuan ananda dalam melaksanakan UN dengan sebik-baiknya. Prasangka ini harus tetap dilihat oleh kita dari kaca mata ananda sendiri. Dan jangan tergoda untuk membandingkannya dengan siapapun.
Cermat dengan Jadwal
Tips terakhir ini adalah yang sering terjadi dari pihak orangtua. Kadang karena mungkin kesibukan, kita tidak mengetahui jadwal deyil dalam pelaksanaan UN itu sendiri. Misalnya yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Dimana seorang anak yang sensitif harus datang terlambat masuk ketika UN hari pertama dimulai. Bayangkan, anak datang pukul 07.30 dinama pada jam itulah UN dimulai!
Itulah barangkali catatan saya. Semoga menjadi catatan kita bersama.
Jakarta, 7 Mei 2013.
No comments:
Post a Comment