Siang itu, menunggu giliran shalat berjamaah gelombang kedua, datang ke ruangan saya seorang siswa cerdas saya, yang mengingatkan saya kepada sosok Kharisma, siswa Pak Ciptono yang luar biasa di SLB Negeri Semarang. Itu saya tonton dalam siaran ulang Kick Andy di Metro TV pada Minggu tanggal 5 Februari 2012 sore. Sosok yang membuat saya dan keluarga kagum luar biasa akan kecerdasannya. Yang mampu menghafal lebih dari 650 syair lagu. Juga yang mampu 'menggantikan' Pak Ciptono untuk memberikan ceramah atau pelatihan kepada forum guru dengan tema 11 Penyakit Guru.
Siswa cerdas saya ini juga pandai mengotak-atik (ngoprek) komputer yang ada di ruangan kerja.Seperti siang itu. Ia memisahkan diri dengan rombongan temannya yang telah masuk mushola, dan berbelok ke ruangan saya. Di mushala terdengar suara teman-temannya sedang mengumandangkan shalawat Nabi untuk kemudian dengan bimbingan guru melafalkan ayat-ayat dari surat pendek Al Quran. Sementara Kharisma saya, asyik berbicara tentang blog yang dia buat dan memperagakan kepiawaiannya dalam meng-up date blognya.
Saya menarik kursi kerja saya sedikit kebelakang sambil tetap memperhatikan bagaimana siswa cerdas saya itu beraksi dengan mouse sambil berdiri menempel meja komputer. Diam-diam, saya menggeleng kepala dengan penuh kagum. Luar biasa.
Di bukanya blog yang menjadi kebanggaannya itu di hadapan saya. Lalu mengkopi alamat blog saya untuk kemudian memasukkan kopian itu dalam link yang telah dia sediakan di halaman blognya. Dan itu dia lakukan dengan kecepatan yang menampilan kemahiran luar biasa. Dia bekerja dalam beberapa tab di layar komputer. Sebuah kemahiran yang lain lagi, pikir saya.
Siswa cerdas saya ini juga pandai mengotak-atik (ngoprek) komputer yang ada di ruangan kerja.Seperti siang itu. Ia memisahkan diri dengan rombongan temannya yang telah masuk mushola, dan berbelok ke ruangan saya. Di mushala terdengar suara teman-temannya sedang mengumandangkan shalawat Nabi untuk kemudian dengan bimbingan guru melafalkan ayat-ayat dari surat pendek Al Quran. Sementara Kharisma saya, asyik berbicara tentang blog yang dia buat dan memperagakan kepiawaiannya dalam meng-up date blognya.
Saya menarik kursi kerja saya sedikit kebelakang sambil tetap memperhatikan bagaimana siswa cerdas saya itu beraksi dengan mouse sambil berdiri menempel meja komputer. Diam-diam, saya menggeleng kepala dengan penuh kagum. Luar biasa.
Di bukanya blog yang menjadi kebanggaannya itu di hadapan saya. Lalu mengkopi alamat blog saya untuk kemudian memasukkan kopian itu dalam link yang telah dia sediakan di halaman blognya. Dan itu dia lakukan dengan kecepatan yang menampilan kemahiran luar biasa. Dia bekerja dalam beberapa tab di layar komputer. Sebuah kemahiran yang lain lagi, pikir saya.
Shalat dengan Paket Kilat
Akrobat itu terpaksa saya hentikan ketika saya mendengar suara komat azan berkumandang. Yang berarti rombongan siswa cerdas saya itu akan segera menunaikan shalatnya. Maka bersama dia, saya meninggalkan ruangan dan bersegera menuju mushala. Saya tertegun ketika mendapatkan siswa cerdas saya itu balik keluar mushala sembari ngambek?
Rupanya rombongan kelas dia telah mulai melaksanakan shalat. Artinya, ia dan saya masbuk. Tertinggal shalat berjamaah. Meski hanya satu rakaat kami tertinggal, tetapi siswa saya itu ngotot untuk tidak mau menjadi masbuk. Alhasil, setelah rombongan selesai shalat, dan setelah kami berhasil berbicara dengannya, dia bersedia untuk shalat sendiri dan tidak ikut rombongan shalat ketiga yang terdiri dari siswa-siswi SMP. Keberhasilan itu kami tempuh dengan diskusi sedikit alot. Dimana kami harus berkompromi dengannya untuk melaksanakan shalat Dzuhur dengan paket kilat. Artinya, dia tidak akan tertinggal teman-temannya ketika pelajaran terakhir di kelas dimulai.
Itulah pengalaman saya bersama siswa yang jago ngoprek komputer. Dan untuk menghindari sesuatu yang tidak kami inginkan terjadi, saya harus mengunci pintu ruangan saya pada saat saya meninggalkan ruangan.
Jakarta, 6-7 Februari 2012.
No comments:
Post a Comment