Pada saat beberapa siswa datang secara bergilir ke ruangan saya untuk tujuan bertemu saya dan mewawancarai, saya menemukan berbagai aneka karakter anak. Ada beberapa diantaranya menggunakan bahasa yang lurus-lurus saja ketika memulai wawancara atau etika mengajukan pertanyaan- pertanyaan. Ada yang begitu lurus dan amat sangat santun dalam tutur katanya. Tertata begitu rapi kata dan klimat yang dikemukakannya seperti tulisan karangan yang enak dibaca. Ada pula yang begitu cair, santai, dan tetap fokus kepada apa yang harus didapatnya.
Pendek kata, peserta didik saya itu adalah generasi yang memiliki visi bagus dan berada di atas rata-rata kalau saya melihatnya dari tutur kata dan bahasa yang mereka gunakan. Saya memperoleh indikasi adanya pola berbicara dengan orang lain yang terlebih dahulu mereka pelajari. Semoga ini dapat menjadi bagian penting dalam menumbuhkan potensi mereka yang unggul dan baik sebagai investasi suksesnya di masa depan. Amin.
Dan beberapa diantara mereka yang tetap cair misalnya ketika ada diantara mereka yang mengemukakan tentang ruangan saya seperti apa. Ada yang berkomentar karena suhu ruangan-nya yang adem. Ada pula yang mengomentari layar cctv yang tetap menyala sepanjang wawancara berlangsung. Ada juga yang berkomentar tentang pulpen saya yang unik dan antik. Dan berbagai komentar lainnya.
"Saya baru kali ini dapat masuk ke ruangan Pak Agus. Beneran Pak. Padahal setiap hari saya liat ruangan Pak Agus." Komentar seorang siswa saya ketika wawancara telah selesai. Ia bersama temannya yang juga berkomentar sama; "Kalau saya ini pengalaman yang ke kali ke sini. Yang pertama dulu waktu saya masih di kelas satu. Saya mendapat pertolongan Pak Agus saat itu." Timpal temannya.
Saya apa yang mereka kemukakan, saya melihat keduanya sembari mengucap syukur di dalam batin saya. Bersyukur bahwa saya mendapat kesempatan yang begitu berharga dan menarik bagi pertumbuhan batin saya. Alhamdulillah.
Jakarta, 15 Februari 2018.
No comments:
Post a Comment