Upacara ala Istana

Setiap Jumat siang, anak-anak secara bertahap datang ke plasa sekolah dengan perlengkapan alat musiknya masing-masing. Mereka berkumpul di situ hingga selesai berlatih nanti sekitar pukul 14.30. Sebuah kegiatan ekstra kurikuler yang pada awalnya hanya merupakan mimpi, sekarang sudah benar-benar dapat mereka ikuti dengan penuh kegairahan yang tiada tara. Meski ada diantara mereka yang sesungguhnya sangat tidak bersemangat untuk sebuah kegiatan berdiri sembari menggendong alat musik pukul. Namun karena untuk kegiatan itu, dia menjadi berbeda. Datang dan ikut berlatih dengan penuh semangat. Meski, sekali lagi, keluhan selalu muncul dari lisannya ketika ada yang bertanya kepadanya seusai berlatih.

Salah satu kebanggaan yang membuatnya menjadi kuat dan tetap rajin hadir dalam latihan ekstar kurikuler adalah tampil dalam upacara bendera di sekolah setiap hari Senin dua pekan sekali. Karena dalam kegiatan itu ia akan menjadi pemusik yang relatif menonjol. Karena selain alat musiknya yang memang paling besar sehingga mengeluarkan bunyi yang khas, juga karena badannya yang tinggi serta besar dibanding  teman-temannya. Dan mereka semua akan menjadi barisan pemusik yang berfungsi sebagai pengiring dalam upacara bendera itu. Ya, layaknya upacara bendera di Istana. Membanggakan sekali. Tidak saja untuk mereka yang memainkan iringan saat upacara itu, tetapi juga peserta upacara lainnya yang seperti ada tambahan daya serta semangat untuk melakukan kegiatan upacara dengan lebih baik dan tertib. Juga kebanggaan bagi para orangtua anak-anak itu dengan tidak henti-hentinya menggambil gambar dengan kamera atau dengan telpon selulernya. 

Itulah gambaran betapa menggembirakannya kegiatan anak di sekolah, sebagaimana yang saya saksikan hampir setiap hari Jumat siang seusai Jumat berjamaah. Juga tentunya, pada saat upacara bendera pada hari Senin.

Aku Pasti Bisa

Itulah gambaran anak-anak yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler marching band. Sebagaimana yang saya temui siang itu. Sembari menunggu teman-teman lainnya lengkap, seorang siswa berkata kepada saya bahwa ia telah mampu dan hafal memainkan meledi lagu Aku Pasti Bisa. Lagu itu notnya telah dihafalnya sejak kemarin di rumah dengan menggunakan alat musik yang hampir sama. Alat musik yang sengaja dimintanya sebagai hadiah dari orangtuanya. Alat musik yang akan membantunya dalam menghafal semua not lagu yang diajarkan di sekolah.

Membanggakan bukan? Dan benar saja, ia memainkan lagu itu dan meminta saya untuk menyaksikannya. Saya dan temannya yang mengunakan alat musik yang sama dengannya sama-sama menyimak not yang dia pukul dengan irama yang sudah tida terlihat kaku lagi. Saya senang dan mengatakan hebat kepadanya begitu alat musiknya itu berhenti di ketuk. Selamat nak!

Jakarta, 03 Maret 2012.