Hari ini, Kamis awal Agustus 2013, merupakan hari permulaan ibur sekolah. Meski masih ada satu acara untuk anak-anak, namun mungkin tidak akan memberikan dampak kepada arus jalan di depan sekolah. Mengingat acara hanya diikuti tidak lebih dari 40 siswa. Dan setelah ini, mka sekolah akan benar-benar kosong dari seluruh kegiatan siswa. Alias libur. Pun demikian dengan guru-gurunya. Mereka akan segera menuju ke lokasi dimana akan merayakan Idul Fitri tahun ini.
Dan sebagai penjaga gawang, maka ketika libur inilah kenikmatan bagi saya dan beberapa kawan yang hars tetap berjaga hingga libur resmi dari pemerintah yang berupa cuti bersama, atau masing-masing kami mengajukan cuti, jika masih memiliki jatah cuti sepanjang Januari hingga Agustus ini. Meski demikian, tetap saja libur menjadi bagian yang menghidupkan energi yang selama ini kelelahan. Itulah barangkali makna libur sesungguhnya bagi saya.
Menjelang lebih Nikmat
Dalam status yang saya pasang sejak awal Ramadhan ini bergulir, yaitu; menyongsong libur lebih nikmat, saya ingin meyampaikan kepada semua teman saya bahwa, masa libur yang kita nantikan bersama seperti sekarang ini, maka masa dimana menjelang liburan, itulah momentum yang paling nikmat. Setidaknya inilah yang saya statmenkan. Tentu dari beragam pengalaman yang selama ini saya rasakan. Walaupun dalam posisi dimana saya sekarang berada saya jauh tidak memiliki banyak waktu libur. Berbeda dengan tempat kerja saya sebelumnya, yang memberikan kepada kami para guru untuk menikmati tidak kurang dari 10 pekan libur. Itu berarti dua setengah bulan!
Namun begitu, tetap makna libur bagi saya adalah sesuatu yang harus menjadi kewajiban untuk memberikan tanda khusus di penanggalan yang ada dalam buku catatan saya.
Dan dari situasi yang demikianlah maka saya berani menyatakan bahwa menjelang libur, bagi saya, jauh memberikan sensasi yang lebih nikmat di banding ketika saya berada di pertengahan libur. Mengapa? Karena ketika mejelang, saya akan mengajak anggota keluarga untuk membuat rencana liburan. Dan setelah libur itu dimulai, maka dimulai pula rencana kami itu dilaksanakan. Repotnya, ketika liburan itu sudah berjalan, saya sering dihantui bahwa sebentar lagi hari libur itu akan berjalan sebagaimana waktu berjalan ke depan, dan akhirnya habis.
Dengan model berpikir seerti itulah maka, bagi saya, menjelang libur itu lebih nikmat...
Jakarta, 1 Agustus 2013.
No comments:
Post a Comment