Saya bingung juga untuk menjelaskan kepada anak didik saya yang sekarang duduk di kelas 9. Pertanyaan saya justru dijawabnya dengan kalimat yang saya justru harus berkerut jidat. "Memangnya ngak boleh ya Pak?"
Ini karena pada Jumat lalu saya mendapatkan laporan bahwa ada anak yang melompati pagar sekolah. Pagar ini membatisi area sekolah dengan area penjemput. Di pagar itu ada pintu yang seringnya di buka. Namun atas masukan dari beberapa pihak, maka kami harus mengunci pintu itu, dan kunci pintunya sebisa mungkin disimpan. Sehingga anggota Satpam yang bertugas di area pagar tidak harus buka tutup. Dan anak yang saya tanya pagi itu, adalah anak yang pertama melompati pagar dengan cara memanjat. Ini setelah kami pastikan dengan cara membuka rekaman cctv.
"Menurut kamu boleh?" Begitu saya balik bertanya kepada anak itu. Maksud saya tidak lain adalah untuk memancing apakah dia menjawab dengan kalimatnya seperti itu secara juur atau main-main.
"Kalau pagar dalam posisi terkunci, siapa menurut kamu yang melompati pagar?" Kata saya lagi. Tujuannya masih sama. Saya ingin mengajak dia berpikir.
"Pencuri Pak."
"Mengapa?"
"Karena dia memang masuk saat orang tidak ada. Jadi saat pintu terkunci."
Dialog itu harus berakhir, karena hari itu masih pagi. Dan seluruh anak-anak sedang bersiap menuju ruang serba guna untuk memulai kegiatan belajar. Saya pun segera mempersilahkannya untuk segera menuju ruangan belajar.
Dari pertemuan itu, saya segera kembali melihat rekaman yang ada di komputer untuk kemudian men-capture gambar sebagai bukti, yang nantinya akan saya berikan kepada guru konseling di SMP. Tujuan saya atas apa yang dialami anak tersebut adalah; agar dia belajar dari apa yang telah dia lakukan pada Jumat siang itu dengan melompati pagar. Hanya itu. Tidak ada niatan memberikan hukuman kepadanya selain mengajaknya untuk berpikir tentang konsekuensi atas apa yang telah dia lakukan.
Konsekuensi tentang bahayanya. Dan tentunya konsekuensi tentang perilaku yang tidak sesuai aturan atau norma.
Jakarta, 27 Agustus 2013.
No comments:
Post a Comment