Salah satu kegiatan survey adalah bertemu peternak di kandang. |
Sebagaimana yang kami sampaikan pada catatan terdahulu, bahwa untuk menetapkan daerah yang akan menjadi lokasi berkurban bagi kegiatan Tebar Kurban sekolah kami, kami melakukan kunjungan ke daerah yang sebelumnya telah kami ketahui dari sahabat kami yang mengenal benar daerah tersebut. Sahabat kami itulah yang merekomendasikan daerah tujuan atau daerah yang akan menjadi lokasi berkurban. Selain dari cerita narasi, teman kami akan memperlihatkan dalam bentuk foto. Foto bisa dari kamera yang ada di hand phone nya atau di cetak.
Dengan demikian, maka kunjungan kami di lokasi tersebut adalah melakukan silaturahim awal. Kami akan bertemu dengan sesepuh desa yang ada di daerah tersebut. Bisa dengan ketua atau anggota DKM Masjid yang akan menjadi lokasi kurban. Atau mungkin aparat desa, atau kadang juga pemimpin Pondok Pesantren yang ada. Kepada mereka kami mengutarakan maksud kedatangan dan juga berdialog bagaimana nanti teknis pelaksanaan kegiatan kurbannya. Karena alasan biaya ioerasional, maka kami datang dengan anggota yang terbatas. Dan kadang maraton.
Seperti untuk kegiatan tebar hewan kurban pada tahun 1433 H/2012 ini, maka rombongan akan menyaksikan pemotongan hewan kurban di sebuah desa yang ada di Kabupaten Subang pada hari Idul Adha, dan akan meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.00, tepat ketika pemotongan hewan kurban telah selesai dilaksanakan, untuk kemudian berangkat menuju ke daerah lain yang ada di Kabupaten Indramayu. Dimana di daerah Indramayu tersebut pemotongan kurban akan berlangsung setelah usai Shalat Jumat.
Selain bertemu dengan para sesepuh desa, maka agenda kami yang berikutnya adalah bertemu dengan peternak yang lokasinya berada di daerah yang tidak terlalu berjauhan dari lokasi tebar hewan kurban. Biasanya, setiap daerah selalu saja ada peternak yang memang khusus menjadi sentra penggemukan hewan kurban.
Sebagaimana tahun lalu (2011), ketika kami melaksanakan tebar hewan kurban di daerah Purworejo, kami bertemu dengan Bapak Roto yang memang peternak kambing dan sapi yang dapat diperuntukkan berkurban. Kepada beliau kami mengambil lebih kurang 23 ekor kambing yang menjadi titipan dari pekurban yang ada di sekolah kami. Tentu harganya lebih miring di banding dengan harga hewan kurban yang ada di lapak-lapak di Jakarta. Maka dengan harga Rp. 1.500.000, di daerah tersebut kita masih mungkin untuk mendapatkan hewan kurban yang lebih baik dibanding ketika kami menyetok dari Jakarta. Demikian juga dengan yang ada di Subang dan Indramayu. Kami telah bertemu dan membuat janji kepada masing-masing peternak yang ada di daerah tersebut.
Dan dari kegiatan seperti ini, kami, khususnya saya, memperoleh banyak hal baru yang penting tentang kehidupan. Saya bersyukur telah bertemu dengan aktivitas semacam ini. Sebuah kegiatan yang dapat memperkaya batin saya. Dan saya kira juga teman-teman saya...
Jakarta, 14 Oktober 2012.
No comments:
Post a Comment