Dalam sebuah sesi pertemuan rutin yang kami gelar bersama manajemen sekolah, dimana hadir antara lain selain adalah bagian pengelola operasional sekolah, Kepala dan Wakil Kepala Sekolah, kami mendiskusikan tentang hasil KPI, Key Performance Indicator sekolah kami, yang hasilnya melampaui target yang dicanangkan dalam satu tahun pelajaran yang lalu, tetapi ketika melihat pada tataran di lapangan ada yang kurang dalam pelaksanaannya? Maka kami mengajak teman-teman di manajeman sekolah untuk menengok apa yang sebenarnya terjadi terhadap KPI yang telah dilaporkan kepada kami, pihak Yayasan, mengingat sekolah dimana kami berada adalah sekolah swasta.
Beberapa dari kami mencoba melihat dari data-data yang terlampir dalam laporan tersebut. Dengan tujuan adalah menemukan apakah ada pengumpulan data yang tidak reliabel sehingga menghasilkan hitungan yang kurang pas, sehingga berujung kepada nilai yang melampaui target yang telah bersama kami tentukan?
Teman yang lain melihat apakah ada indikator yang terdapat dalam aspek yang seharusnya dinilai tidak pas sehingga mengakibatkan apa yang seharusnya dinilai justru tidak dinilai, tetapi apa yang seharusnya tidak perlu atau tidak harus dinilai justru menjadi bagian penting yang masuk dalam aspek yang dinilai atau bahkan dia mendapat bobot penilaian yang lebih tinggi dibandingkan aspek penilaian yang lain?
Lalu bersama kami mencermati apa yang sesungguhnya kurang pas dalam apa yang telah kami selesaikan pekerjaan besar tersebut dalam kurun satu tahun. Setelah bersama-sama kami diskusi dan cermati apa yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa untuk tahap sekarang, demikian pemikiran kami, yang harus menjadi poin terpenting dalam aspek penilaian adalah aspek keguruan atau SDM.
Maka kami sepakati bahwa Guru adalah bagian paling penting dan utama dalam [perjalanan sukses sekolah kami. Dan dari sinilah kami mencoba menyusun aspek-aspek penilaian dalam KPI yang baru dengan memberikan bobot kepada aspek keguruan atau SDM sekolah.
Sepakatlah kami dengan kembali merekonstruksi KPI sekolah kami di tahun yang akan datang, dimana menempatkan Guru sebagai sebab dari semua fenomena yang terjadi di lembaga sekolah kami. Dari sanalah kemudian kami mencoba membuat BSC untuk menentukan bobot dari semua aspek yang telah kami sepakati.
Hasil diskusi ini kemudian menjadi tugas utama teman kami yang mendapat amanah sebagai penjaga gawang sekolah kami sehari-hari untuk menyampaikan dan mengajarkan kepada semua lini dan semua unit sekolah yang ada di bawah bendera kami. Semoga.
Jakarta, 25 April 2016
No comments:
Post a Comment