Kemarin siang, saya mendapat informasi via SMS berkenaan dengan perubahan jadwal masuk di akhir tahun pelajaran ini. Dimana siswa libur dimajukan dan guru dapat libur lebih panjang dua pekan dari jadwal semula. Maksudnya tentu libur mengajar da bukan berarti libur masuk kerja ke sekolah.
Mendapat kabar seperti itu tentu saja saya sedikit terperanjat. Pertama, karena kami baru saja menyusun jadwal detil harian di akhir tahun pelajaran ini guna mempersiapkan diri untuk lebih baik. Persiapan untuk guru dalam menyusun program sekolah di akhir tahun pelajaran dan sekaligus juga untuk awal tahun pelajaran berikutnya. Juga bagi sekolah guna menyusun program pelathan guru sebagai bagian dalam peningkatan kualitas kami yang sehari-hari adalah pemegang amanah keguruan dan pendidikan di sekolah. Juga bagi para orangtua siswa yang harus membuat rencana untuk acara Idul Fitri bersama keluarga, mengingat liburan akhir semester ini juga menjadi liburan Idul Fitri,
Kedua, memajukan jadwal libur berarti adalah memperpanjang masa jeda tidak berangkat ke sekolah. Dan menjadi pelik bagi kami mengingat liburan akhir tahun ini juga adalah liburan Idul Fitri dan Ramadhan. Ini artinya kami juga harus bersiap jika selama Ramadhan siswa tidak masuk sekolah juga dapat memicu ketidaknyamanan para orangtua yang tidak memiliki program khusus bagi anandanya.
Ketiga, kami sebagai sekolah swasta, mengapa untuk urusan jadwal berangkat sekolah harus mengacu kepada perubahan kalender kegiatan pendidikan melalui SMS? Dan inilah barangkali yang menjadi kesimpulan saya sementara ini atas ketidaknyamanan yang saya alami.
Dan sebagai guru di sekolah, saya sedikit kecewa dengan model jadwal pendidikan yang sering dadakan. Mengapa? Karena hal ini menjadi tidak konsisten meski hanya terhadap Kalender Pendidikan yang sudah meraka pajang di web dan menjadi panduan kami dalam menyusun program seolagh dalam kurun satu tahun?
Jakarta, 24 April 2016.
No comments:
Post a Comment