Sepertinya hari berjalan begitu
cepat. Seperti tidak terasa, bahwa ujug-ujug saya sudah dipertemukan kembali
dengan kegiatan awal tahun yang selalu mwnggairahkan. Membuat rencana kalender
pendidikan dan sekaligus kegiatan untuk sepanjang tahun pelajaran 2014/2015.
Yang berarti juga adalah mencari informasi berkenaan dengan hari-hari libur di
tahun 2015.
Tentunya tidak bisa dinyatakan
bahwa waktu berjalan tidak normal karena lebih cepat dibandingkan dengan waktu
sebelumnya. Karena satu hari tetap berusia 24 jam. Namun jika dirasa, kegiatan
berulang di akhir dan awal tahun pelajaran yang berganti begitu cepat itu, yang seolah-olah saya alami
berganti lebih cepat.
Akhir Tahun
Waktu yang terasa mengalir deras itu bermulai saya rasakan saat para guru dan siswa disibukkan oleh suasana ujian dan ulangan akhir semester kemarin. Tiba-tiba suasana sekolah menjadi begitu cepat sepi. Pukul 13.00 hampir seluruh siswa telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Ini kedaan yang berbeda sekali dibanding pada hari-hari biasanya, dimana siswa baru beranjak pulang ke rumah ketika peluit saya berbunyi pada menjelang pukul 17.00.
Dan puncak dari kegiatan akhir tahun pelajaran itu adalah ketika siswa melakukan kegiatan kolosal kesenian yang bertajuk Pentas Kesenian, dan ditutup dengan tuntas pada penerimaan rapot kenaikan kelas.
Waktu yang terasa mengalir deras itu bermulai saya rasakan saat para guru dan siswa disibukkan oleh suasana ujian dan ulangan akhir semester kemarin. Tiba-tiba suasana sekolah menjadi begitu cepat sepi. Pukul 13.00 hampir seluruh siswa telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Ini kedaan yang berbeda sekali dibanding pada hari-hari biasanya, dimana siswa baru beranjak pulang ke rumah ketika peluit saya berbunyi pada menjelang pukul 17.00.
Dan puncak dari kegiatan akhir tahun pelajaran itu adalah ketika siswa melakukan kegiatan kolosal kesenian yang bertajuk Pentas Kesenian, dan ditutup dengan tuntas pada penerimaan rapot kenaikan kelas.
Tantangan Berbeda
Dan di awal tahun pelajaran
baru ini, kembali saya menghadapi tantangan yang berbeda dengan apa yang
saya hadapi di tahun sebelumnya. Dan memang selalu saja berbeda. Tidak hanya karena kebetulan tahun pelajaran ini seluruh teman guru saya telah menjalani kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 oleh pemerintah, tetapi juga karena kami harus berebutan untuk mendapatkan siswa baru guna memenuhi bangku kelas yang kami sediakan.
Juga cerita dari teman yang berada dalam garis perjuangan yang sama tentang masalah yang sama. Utamnya mereka yang berada di lini sekolah swasta di Jakarta. Bahwa siswa yag telah kita dapatkan dan telah berkomitmen dengan uang sekolah yang telah tertera dalam pendaftaran, tiba-tiba harus mengambil sekolah lain pada detik-detik awal tahun pelajaran.
Ini menjadi penting sekali bagi kami yang berada di sekolah swasta. Mengingat seluruh denyut kehidupan sekolah dan kami para guru serta karyawannya, harus dapat memastikan bahwa kelas kami terpenuhi oleh siswa baru. Karena hanya dengan demikian sajalah kelancaran seluruh denyut operasional sekolah berjalan dengan mulus.
Dan tantangan bagi sebagian kami dengan kondisi seperti ini adalah, bertambahnya jumlah siswa dan kelas yang berstatus sekolah negeri. Karena dengan demikian, maka market menjadi lebih sempit bagi kami yang ada di sekolah swasta.
Tantangan ini jugalah yang membuat kami berpikir lebih cerdas lagi, dan bekerja lebih keras lagi agar sekolah kami tetap menjadi sekolah pilihan pertama para masyarakat dan orangtua siswa yang ada. Semoga.
Jakarta, 15.07.2014
Juga cerita dari teman yang berada dalam garis perjuangan yang sama tentang masalah yang sama. Utamnya mereka yang berada di lini sekolah swasta di Jakarta. Bahwa siswa yag telah kita dapatkan dan telah berkomitmen dengan uang sekolah yang telah tertera dalam pendaftaran, tiba-tiba harus mengambil sekolah lain pada detik-detik awal tahun pelajaran.
Ini menjadi penting sekali bagi kami yang berada di sekolah swasta. Mengingat seluruh denyut kehidupan sekolah dan kami para guru serta karyawannya, harus dapat memastikan bahwa kelas kami terpenuhi oleh siswa baru. Karena hanya dengan demikian sajalah kelancaran seluruh denyut operasional sekolah berjalan dengan mulus.
Dan tantangan bagi sebagian kami dengan kondisi seperti ini adalah, bertambahnya jumlah siswa dan kelas yang berstatus sekolah negeri. Karena dengan demikian, maka market menjadi lebih sempit bagi kami yang ada di sekolah swasta.
Tantangan ini jugalah yang membuat kami berpikir lebih cerdas lagi, dan bekerja lebih keras lagi agar sekolah kami tetap menjadi sekolah pilihan pertama para masyarakat dan orangtua siswa yang ada. Semoga.
Jakarta, 15.07.2014
No comments:
Post a Comment