Ketika terbentur waktu yang bersamaan antara mengobservasi kandidat guru yang diminta praktek mengajar dengan rapat dengan staf pramubakti dan tata usaha sekolah, maka pilihan yang saya ambil adalah menengok praktek mengajar untuk kemudian lanjut ke rapat.
Ada beberapa menit saja saya melintas dan menengok di depan kelas dimana seorang kandidat sedang melakukan pembelajaran di kelas VIII itu. Dan waktu yang singkat itu fokus saya adalah situasi kelas dan cara guru pada saat berdiri di depan kelas dengan slide yang ditayangkan. Tidak detil apa yang dapat dapatkan dengan observasi seperti itu. Tetapi setidaknya saya sudah dapat informasi yang cukup sebagai gambaran awal saja. Karena di dalam kelas sudah ada dua teman guru yang juga adalah wakil kepala sekolah yang menunggui kandidat itu melakukan praktek mengajar dari awal hingga akhir pelajaran.
Gambaran awal itu cukup bagi saya untuk memberikan nilai pada penampilan dan bahasa tubuh guru di dalam kelas. Karena saya akan bertemu para kandidat itu secara individual untuk berbincang-bincang. Dan pada saat seperti itu saya akan menangkap kecerdasan dan keluwesan serta tata krama bahasanya. Termasuk juga kecenderungan perilakunya.
Semua informasi yang kami dapatkan akan menjadi pertimbangan bagi kami untuk menentukan satu kandidat yang paling potensial. Kandidat itu ditentukan setelah kami diskusi bersama atas interaksi kami dengan para kandidat yang ada. Berbagai sisi menjadi pertimbangan kami.
Dan potensi yang akan menjadi fokus diskusi adalah kepada wawasan berfikir mereka, kecenderungan perilaku dan sikap profesionalnya, serta bagaimana dia dihadapan anak-anak yang nantinya sebagai peserta didiknya.
Kami khawatir bahwa kandidat yang kami pilih adalah kandidat yang akhirnya menjadi staf guru 'pembangkang' pada saat menerima masukan atau kritik. Semoga.
Jakarta, 17.05.15.
No comments:
Post a Comment