Tiba-tiba ada pertanyaan menarik dan menggelitik dari pihak lain ketika ia berjibaku bersama saya saat memindahkan buku-buku yang berasal dari kantong plastik ke rak buku yang baru. Menggelitik, karena pertanyaan itu justru tidak membutuhkan jawaban verbal. Tetapi tindakan nyata. Pertanyaan yang mengarah kepada mempertanyakan komitmen saya dalam mmperlakukan buku-buku itu.
"Apakah semua buku-buku ini sudah dibaca Bapak?" Sederhana sekali bukan pertanyaan itu. Dan untuk saya, pertanyaan itu juga membuat saya bergeming dan memastikan bahwa belum semua buku yang ada tersebut saya baca. Khususnya buku pendidikan, yang tidak semuanya saya beli. Karena banyak buku-buku yang ada itu merupakan hibah dari beberapa teman.
Dan biasanya, ketika buku-buku itu saya terima, saya baru sempat membaca secara acak dari buku itu. Sekedar ingin tahu apa isi dari buku yang saya terima itu. Dan pada saat buku-buku itu masuk dalam rak hingga pindah ke rak yang baru, saya juga baru sadar kalau masih banyak buku yang belum saya jamah secara menyeluruh.
Namun berbeda ketika buku sastra atau buku sejarah. Tidak ada satu halaman pun dari mereka yang belum saya baca. Bahkan guratan pinsil dan pulpen warna menjadi garis bawah ketika saya menemukan ungkapan atau kalimat bagus. Juga catatan-catatan yang saya buat dengan harapan suatu saat nanti menjadi mudah untuk menemukan hal menarik dari buku sebagai nukilan.
Jadi, jawaban atas pertanyaan itu adalah tekat dan komitmen saya untuk membuka dan menemukan hal baik dalam buku-buku di rak itu. Utamanya buku-buku yang memang belum sempat saya membacanya dengan utuh. Semoga.
Jakarta, 1.08.2014.
No comments:
Post a Comment