Pagi itu, saya membawa dua butir buah kelapa gading yang saya dapat dari pohon yang ditanam di sekolah ke dalam kelas TK A. Sebagai guru 'tambahan' yang tentunya tidak tercatat di dalam roster belajar di kelas tersebut, saya datang tanpa mempersiapkan perlengkapan administratib sebagaimana guru-guru yang tersertifikasi. Namun demikian, dengan dua butir buah kelapa gading tersebut, saya benar-benar ingin mengajak anak-anak di usia yang belia itu memulai berpikir; darimana air bisa berada di dalam buah kelapa yang tertutup rapat?
Pertama yang saya laukan adalah meinta siswa untuk secara bergantian mengangkat buah kelapa tersebut secara bergantian dengan hati-hati. Lalu setelah semua anak merasakan bagaimana merasakan mengangkat buah kelapa tersebut, saya meminta beberapa anak secara bergantian pula untuk berdiri di depan temannya, dan saya berikan kepadanya dua buah kelapa tersebut untuk menentengnya sembari berjalan di depan kelas bolak-balik.
Tentu anak-anak itu akan merasakan keperbedaan antara mereka masing-masing mengangkat satu buah dengan dua buah. Dan dari pengalaman itu, saya mengajak anak-anak didik itu untuk meihat secara langsung pohon kelapa yang ada di halaman sekolah. Di lokasi itu, saya meminta anak-anak pintar tersebut menghitung buah yang ada di pohon kelapa.
Saya juga meminta anak-anak itu untuk mendorong pohon kelapa yang teguh berdiri. Ini untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak itu bahwa pohon dengan buah kelapa yang lebih dari dua buah kelapa tersebut tetap tegak. Padahal anak-anak itu sebelumnya telah mencoba untuk menenteng dua buah kelapa secara bergantian dalam jarak tempuh lebih kurang 4 meter.
Untuk kegiatan berikutnya, saya meminta tolong kepada pramubakti yang bertugas sebgai tukang kebun, untuk membelah buah kelapa tersebut. Menampung air buahnya, mencicipi air tersebut dengan dibantu oleh guru kelasnya, membuka buah dan mengerok buah kelapa muda tersebut, untuk kemudian juga merasakannya.
Dan sebagai penutup dari kegiatan tersebut adalah mengajak anak-anak untuk pergi ke tempat wudu guna bersama-sama secara bergantian mencuci tangan. Tentunya dengan kran yang tidak dibuka secara seluruhnya.
Dari pengalaman mengajar saya pada pagi itu, sesungguhnya saya ingin sekali mengajak teman-teman untuk menjadikan apa yang ada di lingkungan yang kita punya sebagai sumber belajar. Dan kebetulan pada pekan tersebut, anak-anak sedang belajar tentang care and share.
Dan dengan itu saya ingin mengajak anak-anak untuk selain care dengan lingkungan pergaulanannya juga dengan alam sekitar. Dan dari kegiatan kecil tersebut, saya ingin sekali agar anak-anak mengingat kegiatan tersebut sebagai bagian dari pembelajaran untuk mensyukuri apa yang dinikmatinya. Semoga.
Pertama yang saya laukan adalah meinta siswa untuk secara bergantian mengangkat buah kelapa tersebut secara bergantian dengan hati-hati. Lalu setelah semua anak merasakan bagaimana merasakan mengangkat buah kelapa tersebut, saya meminta beberapa anak secara bergantian pula untuk berdiri di depan temannya, dan saya berikan kepadanya dua buah kelapa tersebut untuk menentengnya sembari berjalan di depan kelas bolak-balik.
Tentu anak-anak itu akan merasakan keperbedaan antara mereka masing-masing mengangkat satu buah dengan dua buah. Dan dari pengalaman itu, saya mengajak anak-anak didik itu untuk meihat secara langsung pohon kelapa yang ada di halaman sekolah. Di lokasi itu, saya meminta anak-anak pintar tersebut menghitung buah yang ada di pohon kelapa.
Saya juga meminta anak-anak itu untuk mendorong pohon kelapa yang teguh berdiri. Ini untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak itu bahwa pohon dengan buah kelapa yang lebih dari dua buah kelapa tersebut tetap tegak. Padahal anak-anak itu sebelumnya telah mencoba untuk menenteng dua buah kelapa secara bergantian dalam jarak tempuh lebih kurang 4 meter.
Untuk kegiatan berikutnya, saya meminta tolong kepada pramubakti yang bertugas sebgai tukang kebun, untuk membelah buah kelapa tersebut. Menampung air buahnya, mencicipi air tersebut dengan dibantu oleh guru kelasnya, membuka buah dan mengerok buah kelapa muda tersebut, untuk kemudian juga merasakannya.
Dan sebagai penutup dari kegiatan tersebut adalah mengajak anak-anak untuk pergi ke tempat wudu guna bersama-sama secara bergantian mencuci tangan. Tentunya dengan kran yang tidak dibuka secara seluruhnya.
Dari pengalaman mengajar saya pada pagi itu, sesungguhnya saya ingin sekali mengajak teman-teman untuk menjadikan apa yang ada di lingkungan yang kita punya sebagai sumber belajar. Dan kebetulan pada pekan tersebut, anak-anak sedang belajar tentang care and share.
Dan dengan itu saya ingin mengajak anak-anak untuk selain care dengan lingkungan pergaulanannya juga dengan alam sekitar. Dan dari kegiatan kecil tersebut, saya ingin sekali agar anak-anak mengingat kegiatan tersebut sebagai bagian dari pembelajaran untuk mensyukuri apa yang dinikmatinya. Semoga.
Jakarta, 3 April 2013.
No comments:
Post a Comment