Siapa bilang bahwa dengan menjadikan model soal UN sebanyak 20 jenis dalam satu ruang ujian menjadikan kebocoran soal tidak terjadi? dari halaman teman-teman Facebook yang tergabung dalam IGI, saya menemukan foto-foto kunci cawaban, plus cerita-cerita teman-teman yang pada saat menemukan kunci jawaban tersebut sedang mengawas UN!
Apa yang saya lihat di halaman FB tersebut, akhirnya saya merasa menemukan jawaban tentang bagaimana soal UN yang sudah dibuat dalam 20 model yang akan dikerjakan oleh siswa di dalam satu ruang ujian tetap jebol! Ini adalah sebuah prestasi untuk sebuah praktek pendidikan di negeri tercinta ini.
Contekan 'kunci jawaban' itu |
Karena modus seperti inilah yang pada pekan-pekan terakhir sebelum UN SMA/sederajat ini di gelar pada Senin, 15 April yang lalu. Tepatnya ketika anak bontot saya murung dan sekaligus marah ketika pulang sekolah. Tepatnya anak bontot saya bersama dua temannya yang duduk di kelas XII. Ini karena hampir semua temannya, selain mereka bertiga, bersepakat mengumpulkan uang untuk disetor kepada seseorang sebagai imbalan akan bocoran soal!
Lalu untuk menenagkannya, maka saya mengajaknya berdiskusi tentang betapa akan sulitnya anak-anak itu nanti memperoleh kunci yang dijanjikan. Mengingat akan ada 20 model soal dalam satu ruang ujian. Artinya, setiap anak akan mengerjakan soal yang berbeda satu sama lainnya. Lalu bagaimana anak-anak itu akan 'menyimpan' bocoran tersebut ke dalam kelas? Apakah 20 kunci sekaligus yang akan anak-anak 'simpan' sebagai contekan?
Dan dari logika kami tersebut, maka saya berkeyakinan bahwa anak-anak itu hanya akan masuk perangkap para tokoh penipu. Namun kenyataan yang ditulis oleh seorang teman guru di dinding FBnya, meruntuhkan logika kami.
Jakarta, 19 April 2013.
No comments:
Post a Comment