Saat sampai di pelataran parkir di salah satu workshop batik di sepanjang jalan yang ada di komplek kampung batik Trusmi, Cirebon, saya sedikit ragu. Benarkah ini waktu liburan? Mengapa situasi liburan seperti tidak tercermin di wilayah ini? Mungkinkah saya yang salah posisi?
Ini tentu diluar perkiraan saya ketika sebelum masuk gang di kampung batik, di sepanjang jalan by pass, deretan warung makan Empal gentong, makanan khas Cirebon, dipenuhi kendaraan yang parkir di pelatarannya. Saat itu yang terbayang dalam benak saya adalah tempat parkir yang sulit. Namun setelah sampai di salah satu lokasi, saya tidak direpotkan dengan urusan parkir kendaraan.
Pada sisi inilah saya mencoba bertanya, apakah saya salah posisi? Mungkin sekali Trusmi di liburan akhir tahun 2013 ditinggal para pelancong berkereta api dari Jakarta untuk memilih menghabiskan libur akhir tahun di luar negeri?
Bukan iri yang menjadikan saya berpikiran seperti ini. Setidaknya fenomena ini menjadi renungan bagi diri sendiri akan arti pemberdayaan ekonomi kerakyatan? Sebagaimana yang saya dengar pada iklan-iklan di tivi itu.
Jakarta, 31.12.13
Ini tentu diluar perkiraan saya ketika sebelum masuk gang di kampung batik, di sepanjang jalan by pass, deretan warung makan Empal gentong, makanan khas Cirebon, dipenuhi kendaraan yang parkir di pelatarannya. Saat itu yang terbayang dalam benak saya adalah tempat parkir yang sulit. Namun setelah sampai di salah satu lokasi, saya tidak direpotkan dengan urusan parkir kendaraan.
Pada sisi inilah saya mencoba bertanya, apakah saya salah posisi? Mungkin sekali Trusmi di liburan akhir tahun 2013 ditinggal para pelancong berkereta api dari Jakarta untuk memilih menghabiskan libur akhir tahun di luar negeri?
Bukan iri yang menjadikan saya berpikiran seperti ini. Setidaknya fenomena ini menjadi renungan bagi diri sendiri akan arti pemberdayaan ekonomi kerakyatan? Sebagaimana yang saya dengar pada iklan-iklan di tivi itu.
Jakarta, 31.12.13
No comments:
Post a Comment