Sebagai refleksi bagi pemudik yang memilih perjalanan darat dengan kendaraan pribadi, maka kondisi jalanan yang baik atau mulus serta teduh, akan menjadi sebuah impian. Itu mungkin yang akan selalu menjadi hasrat bagi pemudik seperti saya.
Jalanan yang dalam kondisi baik atau mulus dalam siklus tahunan, maka hanya berada pada saat libur Idul Fitri. Ini menjadi sebuah keniscayaan. Karena itu proyek selalu berpatokan kepada moment besar dan bersama itu. Walau kondisi jalan yang relatif bagus pada masa puncak mudik tersebut tetap terjadi kemacetan, karena disebabkan oleh volume kendaraan yang luar biasa meningkat.
Dan bagi mereka yang akan melakukan perjalanan di Jawa dengan mengendarai kendaraan, dan tidak ingin terjebak kemacetan sebagaimana pada puncak arus mudik di masa lebaran, saya merekomendasikan perjalanan itu dilakukan paling lama lima bulan setelah liburan lebaran. Hal ini mengingat kondisi jalan yang mudah-mudahan masih terbilang baik, dengan volume kendaraan yang relatif ramai saja.
Selain kondisi jalan yang dalam kondisi baik itu, sebagai pemudik juga membutuhkan situasi atau suasana jalanan yang rindang. Karena bagi saya, atau mungkin juga Anda, perjalanan yang kita lakukan tidak sekedar untuk mencapai tujuan atau destinasi tertentu, tetapi juga 'kenikmatan' dari setiap ruas yang saya lalui. Akan tetapi tidak semua daerah yang memiliki ruas jalan, baik jalur utama Pantura Jawa atau juga jalur Selatan Jawa memiliki ruas jalan yang tidak atau kurang memberikan kerindangan. Banyak memang pohon asem, atau mahoni, atau trembesi, yang masih berusia muda. Dan ada pula yang telah berusia puluhan dengan diameter yang besar, yang bisa jadi merupakan peninggalan zaman sebelum atau awal kemerdekaan.
Dan dari kenyataan ini, saya bermimpi seandainya para pemangku jabatan di daerah-daerah yang dilalui para pemudik itu menjadikan penghijauan jalur mudiknya dengan pohon-pohon yang nantinya dapat menjadi kenangan untuk generasi mendatang. Semoga.
Juga, bagaimana dengan ketersediaan toilet yang memadai dan bersih? Ini juga menjadi bagian yang mudah-mudahan kepada para pengelola diberikan pencerahaan berkenaan dengan kualitas bersih.
Selain kondisi jalan yang dalam kondisi baik itu, sebagai pemudik juga membutuhkan situasi atau suasana jalanan yang rindang. Karena bagi saya, atau mungkin juga Anda, perjalanan yang kita lakukan tidak sekedar untuk mencapai tujuan atau destinasi tertentu, tetapi juga 'kenikmatan' dari setiap ruas yang saya lalui. Akan tetapi tidak semua daerah yang memiliki ruas jalan, baik jalur utama Pantura Jawa atau juga jalur Selatan Jawa memiliki ruas jalan yang tidak atau kurang memberikan kerindangan. Banyak memang pohon asem, atau mahoni, atau trembesi, yang masih berusia muda. Dan ada pula yang telah berusia puluhan dengan diameter yang besar, yang bisa jadi merupakan peninggalan zaman sebelum atau awal kemerdekaan.
Dan dari kenyataan ini, saya bermimpi seandainya para pemangku jabatan di daerah-daerah yang dilalui para pemudik itu menjadikan penghijauan jalur mudiknya dengan pohon-pohon yang nantinya dapat menjadi kenangan untuk generasi mendatang. Semoga.
Juga, bagaimana dengan ketersediaan toilet yang memadai dan bersih? Ini juga menjadi bagian yang mudah-mudahan kepada para pengelola diberikan pencerahaan berkenaan dengan kualitas bersih.
Jakarta, 24 Agustus 2012.