Menyosong waktu mudik, bagi saya khususnya, adalah sesuatu sekali. Ini karena pulang mudik bertepatan hari raya Idul Fitri menjadi yang paling istimewa, selain pulang kampung atau mudik di luar waktu itu. Padahal kalau mau dilihat kenikmatan dari sisi perjalanan, mudk di kala Idul Fitri membutuhkan upaya yang lebih dibanding mudik pada hari normal. Tetapi itulah realitasya.
Ini mungkin karena mudik selama hari raya Idul Fitri menjadi hajat banyak orang. Oleh karenanya di waktu itu, saya dan sekian banyak orang yang masih mudik di Idul Fitri, akan berbondong-bondong pada waktu dan bahkan ada lokasi yang sama. Untuk itu jangan heran bila selama perayaan hari raya Idul Fitri ruas jalanan yang ada d hampir seluruh Pulau Jawa, yang menjadi lokasi saya mudik, akan begitu meriah dan sumringah.
Itulah kegembiraan saya dan semua yang memiliki hajat mudik, suasana mudik pada hari raya Idul Fitri menjadi begitu istimewa. Tidak akan pernah tergantikan!
Karena alasan itu jugalah, maka saya sudah mencari informasi rute jalan yang menjadi kemungkinan menjadi pilihan. Utamanya rute jalan ketika menuju ke Jawa Tengah bagian selatan. Ini untuk mengantisipasi agar tidak terjebak secara berlarut di satu jalur mudik yang pasti tidak akan mengenakkan. Moga-moga.
Seperti misalnya mendengarkan liputan Radio Elshinta dalam program Jelang Mudik Lebaran. Yang akan memantau rute jalan yang akan digunakan pemudik sepanjang Idul Fitri di Pulau Jawa. Informasi ini mengntngkan saya sebagai pemudik. Atau juga mencari tahu kepada orang yang kebetulan baru saja melalui jalur mudik. Sehingga di beberapa titik yang menjadi langganan macet di beberapa waktu yang lalu, dapat saya ketahui sebelum keputusan rute mudik saya ambil.
Rute terpenting bagi saya utamanya saat menuju ke Jawa Tengah. Karena waktu yang saya ambil adalah H+1. Meski dari pilihan waktu sudah relatif aman, tetapi persiapan dan strategi juga membuat perjalanan kami akan menjadi lebih menyenangkan.
Bagaimana Kembali ke Jakarta?
Rute kembali ke Jakarta menjadi kurang begitu penting bagi saya. Ini karena saya akan menempuh jarak Jawa Tengah - Jakarta dengan lebih kurang 2 atau 3 hari. Karena saat kembali ke Jakarta, saya akan menyisakan waktu guna bermalam di lokasi wisata, yang tidak terlalu jauh dari rute yang saya ambil. Misalnya Pekalongan, atau Purwokerto, atau Pangandaran, atau Cirebon, atau Kuningan. Dan tentang lokasi mana yang akan kami singgahi, pasti akan menjadi topik bagus untuk kami sekeluarga.
Selain untuk melepas lelah dan sedikit mencicipi lokasi wisata yang ada, setidaknya saya bisa menunda sampi Jakarta lebih lama. Ini strategi saya juga, ketika kemalasan mendera karena harus kembali ke Jakarta. Maka dengan menunda satu atau dua hari, lega terasa dalam batin saya. Karena, bagi saya, Jakarta adalah lokasi untuk bertarung dalam mengejar pemenuhan hidup keluarga dengan memperoleh riski halal dari Allah.
Untuk alasan itu jugalah, maka untuk sampai ke Jakarta, saya butuh energi yang cukup. Dan energi yang cukup itu, bisa saya dapatkan dengan berjalan menikmati hamparan keindahanNya di sepanjang jalan dari udik dimana tujuan mudik saya menuju Jakarta. Semoga.
Jakarta, 22 Juli 2013.
No comments:
Post a Comment