Berlokasi di MPR sekolah lantai 3, pada Senin, 28 Mei 2018, SD
Islam Tugasku meluncurkan buku kumpulan cerita pendek siswa yang merupakan buku
ke-10 dan ke-11 mereka. Buku kumpulan cerpen kesepuluh berjudul Lisan Sebuah
Batu yang berisi 15 cerita pendek siswa. Sedang buku kesebelas berjudul Tikus
Kecil dan Penebang Pohon yang berisi 27 cerita pendek.Kegiatan menulis ini merupakan program one day to write yang diinisiasi oleh Kak Lala Elmira.
Membaca
dua buku cerita pendek anak-anak dan cerita pendek anak dan bunda yang
merupakan hasil dari kegiatan one day to write itu, memberikan kepada saya banyak
kesan. Semua kesan menyenangkan dan membanggakan. Karena dengan cerita pendek
yang dibuat memberikan wahana belajar baru bagi saya. Cerita pendek mereka
memberikan kepada saya untuk bisa melihat dunia imajinasi yang telah diuraikan
dalam plot ceritanya masing-masing.
Lisan Sebuah Batu, cerita pendek yang menjadi judul buku kumpulan cerpen tersebut, merupakan kisah tentang seorang anak yang selalu abai dengan
nasehat baik hingga harus menemui kejadian yang tidak menguntungkan. Hingga
pada suatu peristiwa ia menyadari bahwa apa yang ia abaikan selama ini adalah
karena sikap kepala batu untuk menerima nasehat.
Sedang buku Tikus Kecil dan Penebang Pohon, cerpen yang menjadi judul buku kumpulan cerita pendek kolaborasi anak dan bunda, bertutur tentang perilaku penduduk
dalam memanfaatkan lingkungan dengan tidak terkontrol yang mengakibatkan kepada
kerusakan lingkungan. Penebang pohon harus mengalami sebuah peristiwa dimana
penolongnya justru tikus yang pada masa lalunya harus terusir dari rumahnya
yang ada di pohon yang ia tebang.
Jika buku Lisan Sebuah Batu merupakan hasil karya siswa yang menjadi peserta
ekskul menulis, maka buku Tikus Kecil dan Penebang Pohon merupakan buku
kumpulan cerita pendek kolaborasi Ibu dan anak. Dimana anak akan bersama-sama dengan bundanya membuat satu cerita. Ini menjadi sesuatu yang unik dalam sebuah kegiatan di sekolah.
Saya
mensyukuri bahwa ada event seperti ini yang diinisiasi oleh ekskul menulis.
Sebuah ide cermerlang. Memberikan kesempatan dan peluang untuk bunda dapat
bersama dengan buah hatinya bercengkerama tentang hal yang monumental secara
bersama dan kolaboratif. Sebagai sarana untuk saling berbagi, saling menerima,
saling memahami, berdialog, dan bersama mengambil keputusan.
Dari
27 cerita yang ada di dalam buku Tikus Kecil dan Tukang Kayu, memberikan kepada
saya tren imajinasi yang ada. Diantaranya adalah tentang ke-ajaiban. Seperti
keajaiban pada sepasang sepatu. Keajaiban serangkaian kereta api. Keajaiban
pintu. Dimana dalam keajaiban yang disampaikan akan menghantarkan kepada dunia
lain. Dunia petualangan yang penuh kepahlawanan dan kegembiraan. Menghibur.
Jakarta, 30 Mei 2018
No comments:
Post a Comment