Peserta didik saya ini luar biasa perhatiannya dengan lingkungan sekitarnya. Baik dengan teman atau guru yang ada di sekitarnya, juga dengan benda yang dalam jangkauan perhatiannya. Seperti yang saya temui ketika itu.
Pagi hari. Jam masuk sekolah belum.dimulai. Dan tas sekolahnya masih ada di punggungnya. Saya bertemu setelah berputar-putar di lingkungan sekolah sebagaimana aktivitas pagi saya sembari menyapa semua yang ada di sekolahan sebelum memulai hari. Beberapa peserta didik yang di SD bersama barisan kelasnya sudah mulai menuju hall sekolah untuk kegiatan pertama mereka, ikrar pagi dan affirmasi.
Dan pada saat perjalanan pagi saya sampai di plasa SD, saya menjumpai seorang siswa sedang berjongkok mengahadap tanaman yang ada di delat pagar samping belakang sekolah. Atas apa yang saya lihat itu, saya mencoba untuk mengetahui kegiatan apa yang siswa saya sedang lakukan tersebut sehingga ia begitu asyik sendirian.
Beberapa saat kemudian baru saya mengetahui bahwa apa yang dilakukannya adalah mengumpulkan benang sari bunga di telapak tangan kananya. Sementara jemari tangan kirinya mengurut mulai dari pangkal bunga hingga ujungnya. Saya tetap ada di kejauhan jarak tiga meter darinya sebelum akhirnya ia menyadari akan keberadaan saya.
"Asyik sekali. Sedang apa gerangan siswa Pak Agus sehingga berhenti disini sebelum masuk kelas?" Kata saya memulai percakapan dan pingin tahu.
"Aku sedang mengumpulkan biji bunga Pak.Agus." katanya sembari menunjukkan hasil kumpulan biji bunga di telapak tangannya di hadapan saya. Saya melihat bubuk-bubuk putih sari bunga di telapak tangannya yang dia sebut sebagai biji bunga.
"Oh iya... benar. Tapi itu bukan biji bunga. Itu sari bunga." Kata saya mengiringi perjalanan anak didik saya itu menuju kelasnya yang ada di lantai II.
Saya bersyukur bisa berjumpa dengan siswa saya itu di awal hari. Alhamdulillah.
Jakarta, 22 Mei 2018
No comments:
Post a Comment