Beberapa
kali saya kedatangan tamu kecil saya. Mereka ada yang masih duduk di bangku
sekolah dasar atau juga yang sudah di bangku SMP. Tamu saya datang bukan untuk
kepentingan dinas tentunya. Karena mereka masuk ke ruangan saya tanpa agenda
yang harus menjadi bahasan diskusi. Juga tidak pernah formal. Saya juga
menerima mereka dengan biasa saja. Meski demikian selalu saya tanya apa
kepentingannya.
Kadang
sering juga mereka datang dengan terlebih dulu ngintip ke dalam ruangan. Ini
karena tinggi badan mereka yang belum sampai untuk melihat ke dalam ruangan
melalui kaca tengah yang memang sengaja untuk melihat. Kadang juga mereka
membuka pintu ruangan dan mendapati saya sedang rapat.
"Siapa
Pak Agus?" Kata teman rapat saya ketika ada diantara tamu informal saya
itu tiba-tiba membuka pintu ruangan.
"Fulan.
Apakah ada perlu dengan Pak Agus?" Begitu saya biasa menegur tamu itu
ketika pintu ruangan terbuka. Dan tamu itu kembali dia tutup setelah mengetahui
bahwa saya sedang ada pertemuan.
"Maaf
Pak Agus. Saya pikir Bapak sedang tidak rapat." Begitu keramahan peserta
didik saya pada waktu-waktu kerja saya di ruangan.
"Mengapa
anak-anak itu datang ke sini Pak Agus?" Tanya rekan rapat saya keheranan.
Saya memahami karena selama ini teman saya bekerja di ranah perkantoran yang
mengurusi dokumen. Berbeda dengan saya yang sepanjang hari bertemankan para
siswa yang ada di lembaga pendidikan ini.
"Tidak
apa-apa. Biasanya mereka ingin menyampaikan sesuatu kepada saya. Sesuatu yang
mereka anggap penting. Tetapi lebih seringnya yang mereka inginkan ketika
sampai ke ruangan saya adalah ngadem setelah mereka berkeringat main bola di
lapangan..." kata saya.
Jakarta,
27 Mei 2018
No comments:
Post a Comment