Hari ini, Kamis tangal 31 Agustus, saya mengkonfirmasi kembali kepada salah satu peserta didik saya tentang buku standar yang seharusnya menjadi kewajibannya untuk dibawa dan menjadi acuan membaca setiap pagi di hari Senin-Kamis seusai Shalat Dhuha. Konfirmasi itu dalam bentuk menagih kewajibannya yang sudah diingatkan sejak awal bulan Agustus yang lalu. etapi hingga hari ini, ketika kembali saya bertanya tentang buku yang seharusnya ada, kembali ia mengatakan kalau lupa untuk membawanya.
Beberapa waktu lalu, ketika awal-awal saya mengingatnya, ia mengatakan bahwa ia telah mengorder buku yang dimaksud via on line. Buku yang diorder itu adalah buku yang seharusnya ia bawa sebagai pengganti bukunya yang sekarang ia pakai. Bukunya yang sekarang tidak standar sehingga akan menjadi halangan dan penghambat kemajuannya.
Atas apa yang menjadi keterangannya itu, saya memahami dan mengikhlaskan kalau dia tidak sama sebagaimana teman-temannya yang lain. Namun karena waktu pesan dan belum ada kelengkapannya, maka saya kembali mengingatkannya. Jawabannya kala itu adalah belum datangnya paket buku yang telah dipesannya. Dijelaskan bahwa dari informasi yang didapatnya, paket baru akan sampai ke rumahnya pekan depan. Sebelum saya selesai mengajar dan meninggalkan kelasnya, saya wanti-wanti untuk tidak lupa membawa buku tersebut di hari Seninnya.
Namun ketika waktu berlalu dan melihatnya belum juga dengan kelengkapan yang seharusnya, saya kembali bertanya mengapa buku belum juga dibawa? Namun alih-alih membawa buku sebagaimana yang telah ia nyatakan lupa, karena pada hari ini ia ternyata benar-benar memang mengabaikan apa yang seharusnya menjadi perhatiannya.
"Maaf Pak, sebenarnya saya waktu itu bilang saja kalau saya sudah beli. Saya sampaikan demikian supaya Pak Agus tidak bertanya-tanya lagi." Jelasnya ketika saya terpaksa menyampaikan dugaan saya langsung kepadanya.
"Saya benar-benar akan membeli buku itu dan membawanya Selasa, 5 September Pak." Begitu janjinya kepada saya dengan saksi para temannya yang duduk tidak jauh darinya.
"Baik. Pak Agus akan mengingatnya dan bertanya kepadamu Selasa, 5 September 2017. Kemudian akan mengirim berita kepada orangtua jika pada hari itu janjinya tidak dipenuhi." Kata saya.
Jakarta, 31 Agustus 2017.
No comments:
Post a Comment