Menginjak hari ke-5 setelah hari pencoblosan pada Rabu tanggal 9 April lalu, dan pada saat ketika saya menonton pilihan berita yang ditayangkan di layar tivi, saya harus mengungkapkan apa yang menjadi ganjalan hati saya selama ini. Ini karena seperti gundukan ketidakpuasan pada diri saya terhadap beberapa caleg pada Pemilihan Legislatif dan DPD tahun 2014 ini. Pada khususnya seorang caleg yang benar-benar mengganggu mata hati saya.
Mungkin sekali di Indonesia hanya saya seorang yang memiliki pengalaman seperti ini. Semoga saja demikian saja adanya. Meski juga harus saya akui di beberapa orang yang kebetulan saya mengenalnya secara pribadi, memiliki jenjang anak tangga dalam perjuangannya.
Dan kepada orang yang pertama saya ungkapkan tersebut, kata yang pas yang saya ungkapkan adalah; permohonan maaf bahwa saya tidak memilihmu! Bahkan dirimu menjadi topik diskusi yang hangat dalam keluarga saya. Meski ini bukan upaya untuk menggembosimu, tetapi saya ingin sekali menanamkan perilaku komitmen kepada anggota keluarga saya.
Perjuangan atau Pekerjaan?
Mungkin dua kata itu lebih kurang yang menjadi pilihan kata, yang mampu menggambarkan tentang sepak terjangmu sebagai anggota dewan. Ini tidak lain karena sejak dirimu merangkap sebagai pejuang di dewan dan sekaligus tetap melanjutkan perjuangan di area pembinaan aqidah dan moral. Dan sebagai anggota di dewan, tampaknya ini adalah periode yang kesekian kalinya.
Meski juga saya harus jujur mengatakan bahwa tidak pernah saya membaca sekalimat berita tentangmu ketika dirimu memperjuangkan sesuatu. Tidak pernah sekalipun. Mungkin selama di ruang rapat dirimu selalu sebuk menyebut asmaNya sehingga koran tidak tertarik mengutip namamu meski hanya sekali sepanjang 2 periode di dewan dan 1 periode di senat. Atau mungkin saya sendiri yang luput tentang berita atasmu?
Dan saya juga harus jujur katakan bahwa keberadaanmu sepanjang dan selama itu dalam melakukan perjuangan adalah sesuatu yang membanggakan kami. Tetapi mengapa saya menjadi tidak tertarik dengan semua sepak terjangmu?
Ini karena dalam daftar senat untuk periode 2014-2019, terdapat namamu di daerah pemilihanku. Ini juga setelah untuk periode sebelumnya dirimu menjadi senat untuk wilayah pemilihan lain? Maka mohon maaf jika akhirnya saya menyimpulkan sebuah pilihan bahwa perkerjaanlah yang mungkin menarikmu untuk kembali sebagai orang pilihan di pemilu 2014 ini. Tetapi dengan jujur harus saya katakan bahwa pada pemilu kali ini saya tidak memilihmu!
Jakarta, 14.04.2014
No comments:
Post a Comment