Apa yang kami lakukan berkenaan dengan kinerja guru dan karyawan dengan menggunakan yang memang benar-benar mampu sebagai pembeda antara satu orang dengan yang lainnya di lembaga, tidak lain adalah untuk memastikan bahwa perjalanan yang kami tempuh benar menuju kepada harapan kami, kemajuan lembaga.
Untuk itu, kami selalu mendiskusikan hasil penilaian yang kami dapatkan dari unit-unit lembaga yang ada. Baik berkenaan dengan hasil kinerja orang per orang, termasuk didalamnya membuat refleksi sejauh mana format kinerja telah mampu menjadi penyaring dan pembeda atau kompetensi guru dan karyawan yang ada.
Dan hal seperti ini memunginkan bagi kami untuk melihat kembali kekuatan parameter yang kami gunakan. Apakah masih dibutuhkan penyempurnaan pada alat ukurnya, atau sekedar mempertajam parameter yang telah ada sebelum. Dan kalau itu yang harus kami lakukan, maka pada sisi manakah pertajaman tersebut kami lakukan.
Karena, kami menyepakati bahwa, kalau alat ukur yang kami pakai tersebut valid dan reliabel, maka mimpi kami bahwa guru dan karyawan yang tersaring adalah mereka yang memiliki daya saung diri unggul. Yang pada dampaknya adalah bagi keberlangsungan lembaga dimana kami semua berada.
Meski harus juga kami legowo untuk mendengar dan menerima masukan. Baik masukan yang benar-benar memberikan kontribusi bagi pertajaman alat ukur dan pengembangan penilaian kinerja secara keseluruhan. Pun juga kritikan atau bahkan kecurigaan atau sekedar mempertanyakan integritas para penilainya.
Dan untuk memastikan atau setidaknya untuk mengurangi subyektuivitas dalam memberikan penilian, maka penilaian tersebut dilakukan oleh tidak hanya atasan langsung dari guru dan karyawannya. Tetapi juga kepada masing-masing individu dan juga teman kolega.
Jakarta, 31.12.2016.
No comments:
Post a Comment