Menggeser apalagi merubah jadwal konser, merupakan pilihan kontraproduktif untuk sebuah proses pendidikan bagi pengurus OSIS SMP kami. Dan oleh karenanya, itu bukan merupakan bagian solusi yang apik dan strategis bagi masalah kami saat itu. Inilah pikiran saya saat harus menemukan kenyataan bahwa OSIS SMP kami membuat kejutan untuk mengundang kelompok musik RAN di acara Panggung Ekspresi yang bertajuk Friendship Festival pada Kamis, 24 Desember 2009.
Saya katakan kejutan karena kegiatan tersebut semula dirancang dengan semangat dari mereka untuk mereka. Dan dalam benak saya jika ini yang menjadi temanya, maka tidak perlu adanya antisipasi penonton yang lebih serius mengingat kegiatan ini telah berlangsung secara rutin hamoir selama dua periode kepengurusan OSIS SMP kami.
Namun ketika ditengah persiapan kegiatan dan muncul ide untuk menghadirkan RAN yang memiliki fans tersendiri tetapi pada saat bersamaan sedikitnya 4 mata acara di lokasi yang sama yang akan menyedot perhatian publik, yaitu terima rapot semester, bazar, pertemuan orangtua SMP, pemilihan POMG SMP dan panggung ekspresi tersebut, tak pelak lagi menjadi pemikiran kami untuk benar-benar merealisasi kegiatan ini secara terencana dalam segi keamanan.
Terlebih lagi jika hal ini dikaitkan dengan sekolah kami yang hanya memiliki lapangan yang telah habis untuk panggung serta lapangan parkir yang hanya cukup untuk 50-an kendaraan roda empat. Sementara rencara kejutan itu baru resmi saya terima 4 hari kerja sebelum hari H.
Maka yang seketika hadir di kepala saya adalah (1). Tidak menggagalkan rencana kejutan remaja kami yang tengah bersemangat. Karena jika ini solusi yang kami pilih, kami akan memetik hasil yang kontraproduktif. Namun demikian saya berpikir agar mereka juga bekajar tentang RENCANA. Oleh karenanya kami ajak mereka berpikir bagaimana rekayasa keamanan di saat pelaksanaan konser?
(2). Saya mengundang penanggungjawab keamanan disertai Kepala Sekolah, Pembina OSIS dan Penanggungjawab keamanan. Kami berdiskusi dari segi atau cara pandang kami masing-masing dan mencoba membuat prediksi tentang teknis pelaksanaan di hari H. Semua dapat mengutarakan pendapat dan diakhiri dengan konsepsi kesimpulan tentang kegiatan hari H-nya.
Saya segera menyebarkan informsi hasil pertemuan itu kepada seluruh komunitas sekolah. Demikian juga kepada penanggungjawab keamanan serta crew-nya, masing-masing melakukan persiapan sesuai hasil rapat.
Alhamdulillah, atas pertolongan dan petunjuk dari Allah, semua skenario kami coba jalani dengan sepenuh komitmen yang kami miliki. Tidak ada satu unsurpun dari kami yang tidak berkontribusi. semua menyatu membentuk puzzle yang utuh. Semua penampil naik panggung dengan penuh percaya diri. Mereka adalah para siswa dari TK, SD, SMP dan bahkan alumni.
Dan sebagai puncak dari kegiatan itu adalah enam (6) lagu dari RAN yang disimak oleh lebih kurang 150-an penonton dengan tertib tidak kurang sedikitpun.
Dan peristiwa ini mengguratkan pengalaman berharga bagi saya sendiri: Jangan pernah mematahkan semangat yang tengah tumbuh penuh keyakinan meski hal itu tidak disertai prediksi di tingkat operasionalnya. Tugas kita sebagai pembimbing adalah menyertainya dengan peta perjalanan yang jelas koordinatnya!
Jakarta, 1 Januari 2010
2 comments:
Sri Sudaryantini: Alhamdulillah. Semua niat baik dan ikhlas selalu diakhiri dengan kebaikan pula. Yang sangat membanggakan adalah bahwa semua unsur bersatu melihat konser RAN. Murid, orang tua dan guru dari komunitas TK, SD dan SMP semua ikut menonton dan bergoyang tanpa pernah membedakan status. Yang juga perlu dibanggakan adalah semangat kemandirian mereka dalam memperoleh dan mengelola dana sehingga semua dapat diatasi tanpa harus mengeluh kekurangan dana. Terima kasih untuk seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Dan selamat untuk OSIS SMP Islam Tugasku. Two Thumbs for you
terima kasih atas kepercayaan yang sanat besar
Post a Comment