Pada Selasa, 30 Oktober hingga Kamis, 1 November 2018, siswa saya yang duduk di bangku SMP pergi untuk melaksanakan kegiatan live in yang ke-5 kalinya, yang lokasinya tetap di Kecamatan Pengalengan, Bandung. Dan tahun ini mereka dipilihkan lokasi baru, yaitu di Kampung Kiara Sanding, Desa Pulosari, Kecamatan Pengalengan, Bandung, Jawa Barat.
Ini adalah kegiatan mereka keluar untuk tujuan hidup bersama punduduk di kampung tersebut, yang saya sendiri brhalangan menyertainya. Satu hal yang membuat saya sendiri sedikit kurang senang. Karena biasanya, jika saya menyertai mereka, maka akan banyak yang saya dapat peroleh ketika bermalam dan bercengkerama dengan penduduk di kampung tersebut. Dan tahun ini, pengalaman tersebut tidak saya peroleh.
Selain bekerja dan bermain bersama orang yangtinggal di kampung tersebut, anak-anak melakukan kegiatan yang antara lain adalah; menerima upacara penyambutan dengan musik hadroh yang dimainkan oleh siswa SDN Mulyasari, Pulosari, Pengalengan. Alat musik hadroh tersebut merupakan sumbangan peserta LIVE in yang langsung digunakan sebagai alat musik penyambutan. Sedang pada waktu yang hampir bersamaan, melakukan pelatihan guru yang diperuntukkan untuk guru TPS Al Hasanah, yang berlokasi di Kampung oleh Pak Haris Nuur Hakim. Siswa hidup bersama orangtua asuh mereka masing-masing. Beraktivitas sebagaimana profesi orangtua mereka. Antara lain ada yang berangkat ke lahan pertanian untuk bertani, ke warung untuk berjualan, atau membuat plaka untuk tempat buah atau sayuran, atau kegiatan yang lainnya. Pengobatan gratis, Posyandu, penyerahan sembako, dan bakti sosial kepada masyarakat setempat yang dilakukan oleh para orangtua POMG SMP.
Jakarta, 15 November 2018
No comments:
Post a Comment