Ketika tol baru di Brebes di resmikan oleh Pesiden dan menjadi andalan bagi semua pemudik untuk mencobanya secara bersama-sama dalam waktu yang juga kebetulan sama di musik mudik Idul Fitri 2016 ini, maka kemacetan yang berkepanjangan dan menyisakan sebagiannya adalah cerita duka. Inilah yang antara lain menjadi bagian dari fenomena mudik. Dan fenomena ini, bagi saya pribadi, adalah bagian dari romantika perjalanan bersilaturahim.
Dan untuk hal yang demikian, maka jangan pernah para pengamat atau para orang pintar atau siapa saja yang ada di koran atau media tivi dan atau media lainnya untuk mengajari saya tentang mudik. Apa lagi pendapatnya hanya ingin agar kami tahun-tahun yang akan datang mengambil pelajaran atas perjalanan mudik Idul Fitri tahun 2016 ini, untuk tidak mengambil waktu mudik diluar waktu puncak mudik atau bahkan agar tidak melakukan mudik sekalian.
Karena apa yang menjadi kata-kata mereka, pendapat mereka, saran mereka, tidak peduli pula kalau mereka sekarang sedang menjabat jabatan yang seharusnya menjadi penyedia sarana mudik bagi kami, tidak akan menjadi pertimbangan saya untuk melakukan mudik di Idul Fitri 2017 nanti. Sama sekali tidak.
Oleh karena itu, atas apa yang para ahli telah sampaikan kepada masyarakat pada saat wawancara atau talk show, biarkan saja itu menjadi pengisi waktu tayang televisi. Namun sungguh kami tidak membutuhkan insiatif mereka dalam perjalanan mudik kami.
Dan sekali lagi, perjalanan mudik yang kami lakukan secara swadaya ini tidak lain hanya membutuhkan peningkatan kualitas jalan yang akan menjadi rute perjalanan kami yang berkendaraan roda empat, dari para pemangku kepentingan dan para pengamat ketika dimintai pendapatnya.
Jakarta, 21 Juli 2016.
1 comment:
Artikel yang bagus.!!
Cara Mengobati Gendang Telinga Pecah
Post a Comment