Akhir tahun pelajaran, adalah menjadi bagian yang sangat penting bagi saya yang berkecimpung di lembaga pendidikan. Ini karena seluruh rangkaian kegiatan sekolah akan berakhir di sini, sekaligus sebagai awal untuk seluruh kegiatan pada tahun pelajaran berikutnya. Jadi, inilah waktu yang sibuk buat kami yang bergiat di lembaga pendidikan.
Oleh karenanya, untuk mempersiapkan sebuah panduan bagi seluruh komunitas yang ada di sekolah, saya membutuhkan beberapa pandangan dari teman-teman atas kesempurnaan panduannya tersebut. Ini karena saya tidak akan mungkin mempersiapkan dan sekaligus membuat revisi panduan tersebut. Sebab jika itu yang saya lakukan, panduan baru pastinya tetap akan saya perbanyak sesuai dengan kebutuhan yang ada, namun tentunya ada beberapa bagian dari panduan tersebut yang lolos dari revisi. Inilah yang menjadi penting kontribusi teman-teman semua dalam penyempurnaan panduan tersebut.
Dan alhamdulillah, beberapa masukan perbaikan masuk di email saya dari teman-teman yang berkomitmen atas pertumbuhan sekolah kami. Ada ide-ide baru dari masukan yang masuk tersebut. Ada pula masukan revisi atas kata dan kalimat yang telah kami sajikan sepanjang tahun yang lalu.
Walau harus juga saya mengakui disini bahwa ada diantara teman yang memberikan masukan dengan tendensi yang sangat personal sekali. Seperti tentang jam kedatangan dan jam kepulangan. Sebuah masukan yang sesungguhnya tidak terlalu saya harapkan. Ini karena jam datang dan jam pulang adalah implikasi dari jam kerja yang telah dirumuskan oleh negara.
Dan yang juga menjadi lebih membuat saya tidak terlalu gembira atas masukan yang ada adalah, yang disampaikan oleh salah satu bagian penting yang ada di unsur manajemen sekolah. Dimana masukannya masih juga berkutat kepada tendensi personal sebagaimana yang saya ungkapkan diatas.
Tentu berbeda jika masukan bertendensi seperti itu dikemukakan oleh teman lain yang bukan atau yang belum menjadi bagian dari manajemen sekolah. Tetapi jika masukan personal tersebut disampaikan oleh bagian dari manajemen, maka inilah yang menjadi titik paling mengecewakan saya.
Lalu apa yang saya lakukan atas maukan tersebut? Dengan lugas saya katakan bahwa bukan masukan sejenis itu yang seharusnya dikemukakan oleh orang yang berada di deretan manajemen. Karena keberadaannya seharusnya menjadikannya memiliki kacamata pandang yang berbeda.
Tetapi jika masih berkeras atas pendapat dan masukannya tersebut, dengan mengelus dada saya harus kembali mengatakan atas kekecewaan saya. Lalu dibawa sadar saya akan lahir persepsi kurang positif atas kompetensi pemberi masukan tersebut. Mohon maaf.
Jakarta, 22 Juni 2014.
No comments:
Post a Comment