Menjelang magrib, perjalanan pulang saya naik metro 615 tertahan di depan kantor PLN di perempatan Jalan Trunojoyo Jakarta, dimana kantor Markas Besar Kepolisian RI berada. Sepanjang jalan yang mengitari kantor itu tertutup untuk umum karena dipenuhi oleh kendaraan pemadam kendaraan. Ya, Mabes Polri pada sore menjelang magrib hari itu terbakar.
Peristiwa ini terjadi pada suatu hari di Bulan Januari tahun 1996, jika saya tidak salah. Kepulangan saya ke arah Slipi Jakarta Barat dari mengajar di daerah Cilandak terhenti oleh usaha pemadaman api. Saya lanjutkan perjalanan menyusuri jalan Trunojoyo kearah CSW menuju ke Masjid Al Azhar di Sisingamangaraja untuk menunaikan shalat magrib.
Usai shalat, seorang Bapak menyodorkan sebagian dari koran sorenya kepada saya untuk kita saling membaca. Langit masih gelap menyimpan air hujan yang turun bersamaan peristiwa terbakarnya kantor Polisi tersebut.
Dalam kidmat membaca itu, saya menemukan lowongan guru di sekolah unggul di Bintaro Tangerang. Dan tanpa berpikir panjang saya menuliskan alamat surat sekolah itu di kartu nama yang ada di dalam dompet dan mengingat persyaratan yang dibutuhkan.
Dua bulan berikutnya, saya sudah mulai menjalani proses wawancara untuk kemudian mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari sebuah sekolah yang menjadi universitas bagi karier saya berikutnya di bidang pendidikan. Sebuah kesempatan yang tidak semua orang dapat memilikinya. Saya bersyukur atas perjalanan hidup yang telah menjadi sejarah ini.
Bersyukur karena perjalanan saya pulang ke rumah harus terhenti di Jalan Trunojoyo. Bersyukur karena saya telah mampir untuk menunaikan Shalat Magrib di Masjid Al Azhar. Bersyukur saya bertemu dengan seorang Bapak yang merelakan sebagian dari korannya untuk saya baca. Bersyukur telah menjadi bagian dari guru di sekolah yang pada sejak tahun 1996 telah menjadi sekolah yang 'beda', meski saya meninggalkan sekolah itu sejak akhir 2003. untuk melanjutkan perjalan berikutnya. Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi pada pertumbuhan saya. Semoga ini menjadi amal jariah. Amien.
Jakarta Selatan, 18 April 2009.
No comments:
Post a Comment