Rumah tempat kelahiran Nabi SAW itu, sekarang diabadikan sebagai Perpustakaan.Mekah Al Mukaramah selalu ramai pengunjung, diantaranya kami serombongan dari Indonesia. Sebelum mendapat kesempatan untuk berdiri dekat pintu masuk gedung, harus menunggu dahulu sampai rombongan sebelumnya selesai menyimak informasi dari pemandu dan memanjatkan doa.
Allahumma shali ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
Perjalanan berikut adalah menuju pemakaman Ma'la dengan tetap berjalan kaki. Melalui Masjid Jin yang pada saat itu sedang ramai oleh jamaah dari negara Turki. Saya mencoba untuk menaiki tangga menuju pintu masjid. Namun tidak menemukan informasi yang dapat memberiokan pemahaman lebih kepada saya. Dan akhirnya saya meninggalkan lokasi itu dan segera bergegas mengejar rombongan yang sudah meninggalkan saya menuju ke Ma'la yang berjarak lebih kurang 5 km dari hotel kami menginap di Mekkah.
Hal yang paling menarik bagi saya dalam rangkaian rihlah di seputar Masjidil Haram itu adalah mendengar langsung bagaimana orang menyampaikan penilaian terhadap saya. Sesuatu yang menjadi tantangan bagi kematangan emosi saya. Juga sebutan daru Ustadz Pembimbing rombongan, yang selalu senyebat saya sebagai Pak Guru.
Jakarta, 6 Maret 2024
No comments:
Post a Comment