Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2016 ini, sekolah juga menyelenggarakan kegiatan 'Siswa Menginap di Desa' sebagai upaya pengembangan karakter positif siswa. Antara lain karakter mandiri, tabah atau tidak mudah menyerah, santun, bekerja keras, dan peduli.
Hal ini dimungkinkan karena sepanjang 3 hari anak-anak akan tinggal di rumah orangtua asuhnya masing dan hidup sebagaimana orangtua asuh tersebut menjalani hidup sehari-hari. Maka ada beberapa profesi orangtua asuh yang dijalani oleh anak-anak perserta didik kami.
Desa yang menjadi lokasi kegiatan Siswa Menginap di Desa adalah desa yang terletak di ketinggian 1.200 diatas permukaan air laut. Dengan udara yang berkisar antara 17 derajat celcius. Dengan kontur tanah yang berlereng-lereng. Dan dimana ketika kami datang bersama siswa dalam musim hujan yang turun sepanjang hari.
Lokasi yang selalu berbeda pada setiap tahunnya. Sehingga kami selalu mengenal.orangtua asuh baru. Perangkat desa baru. Tokoh masyarakat baru. Juga karakter warga desa baru. Dan untuk tahun 2016 ini lokasi yang kami pilih adalah Kampung Lebaksaat, Desa Tribaktimulya, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebuah Desa, pak kepala desanya bernama Pak Cahya, berada tidak jauh dari lokasi PLTA Lamajan, Pengalengan. Dengan lanskap pemandangan lataknya ada di atas awan ketika kita memandang lurus ke utara. Sedang arah barat akan tampat Gunung Tiga yang hijau lebat tanaman hutan yang menjadi sumber air bagi PLTA.
Dengan lapangan pekerjaan bagi warganya yang berfariasi, seperti peternak.sapi perah, petani, petani penggarap, buruh perkebukanan, pedagang pasar, dan pegawai. Dan dengan demografi seperti itulah siswa kami dapat memperoleh kegiatan yang beragam selama tiga hari keberadaan mereka dalam menginap di rumah orangtua asuhnya.
Sebuah desa yang penghuninya nyaris berasal dari satu keturunan. Maka tidak heran kalau satu dengan yang lainnya memiliki hubungan darah yang telatif masih dekat.
Jakarta, 8.11.2016.
No comments:
Post a Comment