"Ada perbedaan pendapat dari sisi guru yang kebetulan terlibat dalam seleksi kandidat Pak. Dari dua kandidat yang ada, mereka telah memberikan pandangannya terhadap keduanya tersebut. Tetapi sebagian besar teman yang terlibat lebih memilih kandidat B mengingat potensi untuk menjadi guru yang moderat secara perilaku." Begitulah kalimat yang saya terima dari seorang teman terhadap sebuah proses perekrutan guru baru di lembaga kami.
Satu dari Dua Kandidat
Itulah kalimat yang saya dapatkan ketika bertemu dengan salah satu manajemen unit yang sedang melangsungkan rekrutmen guru baru. Teman itu menyampaikan hal tersebut agar kiranya saya dapat juga memberikan masukan dan pandangan antara kandidat A dan kandidat B. Dimana disodorkan kepada saya dua berkas hasil seleksi keduanya. Namun atas pandangam guru yang terlibat menseleksi kandidat, cenderung memilih kandidat yang masih tumbuh. Dan mereka yang memilih itu lebih dominan.
Sementara kandidat yang mempunyai hasil observasi dan kemampuan komunikasi yang baik, justru jatuh karena memiliki rasa percaya diri yang kuat. Bahkan terlalu kuat di mata panelis yang disertakan dalam proses rekrutmen tersebut. Alhasil, saya dimintanya untuk urun rembug.
Itulah maka saya berada diantara dua kandidat yang sedang kami pilih untuk menjadi bagian dari kami sebagai pendidik.
Dan kesempatan saya menggali lebih jauh dan lebih dalam tentang dua kandidat yang sudah kami jadwalkan. Sebagaimana yang lain, sayapun bertanya kepada keduanya tentang minat, motivasi, mimpi dan visi, serta tekad yang ada pada mereka atas profesi pilihannya sebagai guru.
Satu dari Dua Kandidat
Itulah kalimat yang saya dapatkan ketika bertemu dengan salah satu manajemen unit yang sedang melangsungkan rekrutmen guru baru. Teman itu menyampaikan hal tersebut agar kiranya saya dapat juga memberikan masukan dan pandangan antara kandidat A dan kandidat B. Dimana disodorkan kepada saya dua berkas hasil seleksi keduanya. Namun atas pandangam guru yang terlibat menseleksi kandidat, cenderung memilih kandidat yang masih tumbuh. Dan mereka yang memilih itu lebih dominan.
Sementara kandidat yang mempunyai hasil observasi dan kemampuan komunikasi yang baik, justru jatuh karena memiliki rasa percaya diri yang kuat. Bahkan terlalu kuat di mata panelis yang disertakan dalam proses rekrutmen tersebut. Alhasil, saya dimintanya untuk urun rembug.
Itulah maka saya berada diantara dua kandidat yang sedang kami pilih untuk menjadi bagian dari kami sebagai pendidik.
Dan kesempatan saya menggali lebih jauh dan lebih dalam tentang dua kandidat yang sudah kami jadwalkan. Sebagaimana yang lain, sayapun bertanya kepada keduanya tentang minat, motivasi, mimpi dan visi, serta tekad yang ada pada mereka atas profesi pilihannya sebagai guru.
Jakarta, 2-6 Juni 2015.
No comments:
Post a Comment