Hari ini, saya harus mengatakan bahwa masih ada yang harus dan dapat saya tulis di halaman buku harian virtual saya. Ini menjadi bagian penting karena setelah sekian lama tidak membuka lembaran buku yang telah menjadi teman saya selama ini. Dan untuk itulah saya ingin menyampaikan kepada waktu, bahwa saya masih ada.
Ketidak aktifan saya selama ini karena saya berfikir bahwa tidak cukup kuat pesan dan kenangan yang harus saya buat dalam perjalanan waktu yang telah saya lalui selama ini. Dengan alasan itulah maka saya merasa kurang waktu jika harus merangkai angan dan gagasan dalam bentuk tulisan. Saya lebih asyik mengisi waktu-waktu yang ada pada saya untuk kegiatan lain, seperti membaca dan menandai halaman-halaman buku yang telah saya eja. Setidaknya itu cukup bagi masa yang akan datang sebagai bukti bahwa saya telah menjamahnya.
Terakhir yang telah saya buka adalah lembaran yang ada di Syiar A'lam An Nubala, karangan Imam Adz Dzahabi, pada buku Jilid 34. Yang menguraikan biografi dari tokoh-tokoh generasi ke 32 dan 33, yang berada di sekitar tahun 550 Hijriah. Yang salah satu tokohnya adalah seorang yang cerdas. Ini kesimpulan saya karena tokoh yang hidup di masa Khalifah Ya'qub di Andalusia tersebut adalah seorang yang menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai cabang ilmu. Ia dalam sejarah mempunyai nama yang masyhur. Baik dalam bidang Kedokteran, Bidang Fiqih sehingga beliau menyandang juga sebagai ulama, Bidang Sastra, serta juga bidang Filsafat yang dalam buku tersebut lebih sering disebut seorang ahli kalam atau filosof.
Uraian buku yang ditulisnya tidak terkira membuat saya terkesima. Ditulis dalam satu paragraf oleh pengarangnya dalam satu halaman penuh. Menakjubkan. Buku-bukunya tersebut terdiri dari berbagai ragam ilmu yang dikuasainya. Ada buku tentang Kedokteran, Buku Filsafat, Buku Syarah terhadap Kitab ulama lain, Juga buku penjelasan tentang manthiq, Aristoteles, dan lain-lain. Boleh kalau saya katakan kompleks. Inilah yang kemudian saya simpulkan sebagai sosok yang amat sangat cerdas!
Halaman demi halaman yang mencoba untuk menelaah sejarah perjalanan hidupnya dengan keterbatasan daya tangkap yang saya miliki. Hingga akhirnya sampai pada kalimat terakhir dalam kisah tokoh ini, yang tentunya merupakan pendapat dari sang penulis buku, yaitu Imam Adz Dzahabi. Lebih kurangnya ditulis; Jangan mengambil riwayat dari tokoh ini.
Dan diujung kalimat penutup itu ada catatan kaki, sepertinya catatan kaki dari penerjemah buku. Yang lebih kurang berbunyi; Imam Adz Dzahabi benar-benar tidak mau mengambil ilmu agama dari seorang ahli kalam...
Jakarta, 17 September 2021