Sejak masa sekolah, saya sudah begitu menyenangi pelajaran sejarah yang diajarkan oleh guru sejarah kami yang bernama Pak Soekirno. Beliau yang juga adalah mantan sukarelawan angkatan Laut di masa kolonial, yag kemudian mengabdikan dirinya sebagai guru sekolah, menjadi begitu hidup ketika merangkai tanggal-tangga peristima di perang kemerdekaan. Dan mencongak, adalah bagian dari aktivitas yang beliau sampaikan kepada kami di sekolah. Dan saya bersyukur bahwa nilai mencongak saya selalu bagus hingga di ijazah. Alhamdulillah.
Dan ketika lanjut di sastra, membaca saya beralih ke cerita-cerita monumental Indonesia, yang meski berlatar cerita kehidupan, namun selalu tersirat atmosfir sejarah di benak saya. Paling tidak memberikan sejarah hidup para tokohnya. Karena para tkohnya memang menjalani kehidupannya bersama-sama masyarakat yang ada di sekitar mereka dengan berbagai permasalahan yang ada di masa mereka ada.
Salah satu ilustrasi yang terdapat dalam buku Atlas Budaya Islam karya Islam Raji' Al Faruqi dan istrinya. |
Dan menjelang usia bertambah, saya begitu terkesimanya dengan sejarah kehidupan yang berkaitan dengan agama. Dan dari lembaran sejarah yang berupa perca-perca karena ditulis dengan topik yang singkat, saya mencoba menulusurinya melalui kisah yag lebih detil. Maka beberapa buku satu tema menjadi bagian dari semangat saya untuk mengetahui sejarah secara lebih detil.
Banyak hal yang saya temukan setelah saya bertemu dengan berbagai buku tersebut. Banyakhalnya justru hal-hal yang sebelumnya sumir dalam pengetahuan saya. Namun setelah membacanya, saya melihat betapa sejarah yang saya baca memberikan gambaran yang sempurna tentang perjuangan masa-masa awal agama saya.
Memang masih ada satu yang menjadi kepinginan saya untuk tahap selanjutnya selain saya membacakan kalimat-kalimat sejarah yang ada di buku saya kepada orang-orang disekitarnya, adalah membuat dokumentasi yang membantu orang auditori bisa terkesima dan tekun menyimak sejarah. Semoga.
Jakarta, 14 September 2018.
No comments:
Post a Comment