Pergi ke Cilacap pada November dan Desember 2017 lalu, saya selalu menyempatkan diri untuk menerima tawaran abang perahu untuk menyeberang di bagian timur Pula Nusakambangan yang bebas dikunjungi. Meski selalu salah waktu, karena saya selalu sore hari baru sampai di pantai yang enjadi lokasi pendaratan oleh abang perahu, yang kalau saya harus pergi menuju Pantai Karang Pandan dan kembali lagi ke lokasi dimana kami diantar, maka kami akan kembali akan lebih sore hari. Dimana waktu sore ,enjelang waktu Magrib, maka monyet-monyet yang berdomisili di Nusakambangan akan berada di atas jalur kami kembali. Dan ini saat yang kurang tepat untuk saya yang ngeri ketika harus berpapasan dengan gerombolan mereka. Tapi mau diapa, karena bersama teman-teman datang ke Nusakambangan yang meminta waktu untuk istirahat sejenak setelah kami tiba di hotel pukul 13.00.
Alhamdulillah, pada perjalanan kami yang terakhir di hari Jumat, 29 Desember 2017, di perjalanan kami kembali menuju pantai dimana kami diantar oleh abang perahu, begitu kami sampai di benteng Belanda yang ada di wilayah timur Pulau Nusakambangan, abang perahu yang lain menawari kami untuk melihat sisi wilayah tenggara Pulau Nusakambangan dari arah laut.
Abang perahu berjanji setelah berputar di wilayah tenggara pulau dari arah laut, nanti kami akan diatanra ke pantai diana kami pertama kali datang ke Nusakambangan. Semua ongkos yang harus kami keluarkan adalah dua belas ribu rupiah. Dan inilah penampakan sisi pantai bagian timur Pulau Nusakambangan dari arah laut;
Jakarta, 21 Januari 2018.
No comments:
Post a Comment